URnews

2 Dugaan Penyebab Harga Terra LUNA Anjlok

William Ciputra, Jumat, 13 Mei 2022 18.02 | Waktu baca 3 menit
WhatsApp ShareFacebook ShareTwitter ShareLinkedin Share
2 Dugaan Penyebab Harga Terra LUNA Anjlok
Image: Terra LUNA. (Cryptonomist)

Jakarta - Mata uang kripto Terra LUNA menjadi perbincangan dalam beberapa waktu terakhir. Bagaimana tidak, mata uang yang sempat menjadi ‘primadona’ bagi investor kripto ini mengalami penurunan harga yang signifikan. 

Berdasarkan data Coinmarketcap per Jumat (13/5/2022) pukul 17.00 WIB, harga Terra LUNA terkoreksi 99,95 persen dalam waktu 24 jam. Terra LUNA diperdagangkan pada harga Rp 0,3 per koin. 

Padahal, mata uang ini sempat mencapai harga tertinggi pada bulan April 2022 lalu yang mencapai Rp 1,7 juta per koin. 

Selain harganya yang anjlok, posisi Terra LUNA secara marketcap juga terjun bebas. Sebelumnya, koin ini masuk dalam 10 besar mata uang kripto secara marketcap, namun kini bertengger di posisi 232. 

Sejauh ini memang belum diketahui pasti penyebab anjloknya harga Terra LUNA ini. Namun beberapa pakar mencoba untuk menjelaskan dugaan yang menyebabkan harga mata uang kripto ini terjun bebas. Berikut beberapa dugaan tersebut:

1. Hilangnya Kepercayaan Terhadap Pasar Kripto

Sebenarnya penurunan harga tidak hanya terjadi kepada Terra LUNA saja. Hampir semua mata uang kripto juga mengalami penurunan harga, termasuk mata uang utama seperti Bitcoin, Ethereum, hingga Binance.

Melansir Nationalworld, anjloknya harga-harga mata uang kripto disebabkan oleh hilangnya kepercayaan terhadap pasar kripto itu sendiri. Kondisi itu dipengaruhi oleh tekanan ekonomi global akibat dampak pandemi COVID-19 hingga invasi Rusia terhadap Ukraina. 

Selain itu, anjloknya harga kripto secara keseluruhan juga dipengaruhi oleh aktivitas ekonomi di negara-negara hegemoni dunia seperti Amerika Serikat dan Cina. 

Diketahui, baru-baru ini Amerika Serikat telah menaikkan suku bunga acuan sebesar 50 basis poin dan tercatat sebagai kenaikan terbesar dalam 20 tahun terakhir. Akibatnya, suku bunga di negeri itu bergeser ke kisaran 0,75-1 persen. 

Sementara itu, Cina secara tegas melarang penggunaan mata uang kripto mulai dari Bitcoin dan lainnya. Tak hanya melarang penggunaan mata kripto, Beijing juga menegaskan bahwa semua transaksi yang menggunakan kripto masuk kategori ilegal. 

2. Gagalnya Proyek Stablecoin

Komentar
paper plane

Berita Terkait
    Berita Terkait