URnews

Mengenal Terra LUNA, Aset Kripto yang Harganya Terjun Bebas 

Nivita Saldyni, Jumat, 13 Mei 2022 13.11 | Waktu baca 2 menit
WhatsApp ShareFacebook ShareTwitter ShareLinkedin Share
Mengenal Terra LUNA, Aset Kripto yang Harganya Terjun Bebas 
Image: Ilustrasi aset kripto. (Freepik/master1305)

Jakarta - Pergerakan kripto Terra LUNA tengah jadi sorotan investor dunia. Apalagi dalam satu minggu terakhir harganya terus anjlok, bahkan sempat turun lebih dari 99 persen.

Dilansir dari The Motley Fool, Terra LUNA turun 99,89 persen pada Kamis (12/5/2022). Hal ini membuat harganya terjun bebas ke angka US$ 0,3 atau Rp 4.387,03 (Rp 14.623,45/US$). Ini tentu sangat jauh dari target mereka, US$ 1. Keterpurukan ini membuat investornya ketar-ketir.

Nah Urbanreaders sendiri udah tahu belum sih apa itu Terra LUNA? Untuk mengenal lebih jauh, yuk simak ulasan berikut ini!

Terra LUNA merupakan aset kripto bernama Terra yang memiliki kode dagang LUNA. Proyek ini dikembangkan oleh Terra Labs,  perusahaan asal Korea Selatan.

Proyek ini ingin menciptakan stablecoin yang berkaitan dengan uang resmi yang diterbitkan oleh bank sentral. Tujuannya, untuk mendukung sistem pembayaran global dengan penyelesaian yang cepat dan terjangkau seperti halnya Alipay di blockchain.

Proyek berbasis blockchain ini merupakan saudara dari stablecoin TerraUSD yang nilainya juga terus merosot. Aset kripto ini mulai terpuruh di tengah kegagalan de-pegging koin stabil algoritmik TerraUSD, sebagaimana bunyi profil Terra LUNA di laman Coin Market Cap, 'Karena de-pegging UST, LUNA mengalami volatilitas yang ekstrim'.

Yap, pergerakan aset kripto ini sangat bergantung pada UST sebagai stablecoin. Dikutip dari Business Today, hubungan Terra LUNA dan UST sangat erat. Sebab LUNA berinvestasi di UST dan kehilangan uang karena permintaan UST meningkat. Atau, saat investor menilai UST tak stabil, maka nilai LUNA bisa turun.

Sebagai informasi, initial coin offering (ICO) aset kripto ini dilakukan pada 2019. Pertama kali terbit, harganya US$0,8 per koin. Kemudian harganya cenderung terus meningkat. Bahkan aset kripto ini sempat jadi primadona para investor.

Ia pernah menjadi terbesar kedua dalam ekosistem keuangan terdesentralisasi (DeFi) dan aset dengan kapitalisasi pasar terbesar keenam dengan nilai US$ 40 miliar. Harga tertingginya tercatat sebesar US$ 119,18 per koin, yaitu pada April 2022.

Sayangnya, turunnya TerraUSD berdampak pada jatuhnya harga Terra LUNA. Hal ini pun lantas membuat pemiliknya, Do Kwon angkat bicara. 

"Saya mengerti bahwa 72 jam terakhir sangat sulit bagi Anda semua - ketahuilah bahwa saya bertekad untuk bekerja dengan Anda semua untuk mengatasi krisis ini, dan kami akan membangun jalan keluar dari ini. Bersama," cuitnya seperti dikutip Urbanasia pada Jumat (13/5/2022).

Sementara itu berdasarkan data CoinmarketCap, pada Jumat (13/5/2022) pukul 12.33 WIB, Terra LUNA turun 99,99 persen. Aset ini diperdagangkan pada US$ 0,00004056 per koin (asumsi Rp 14.500/US$). Padahal beberapa waktu lalu, harganya sempat menyentuh US$ 86,7 per koin.

Nah kalau menurut Urbanreaders, gimana nih kira-kira nasib Terra LUNA ke depannya?

Komentar
paper plane

Berita Terkait
    Berita Terkait