URnews

2.021 GeNose C19 Mulai Didistribusikan ke Berbagai Daerah Indonesia

Shelly Lisdya, Rabu, 3 Maret 2021 12.55 | Waktu baca 2 menit
WhatsApp ShareFacebook ShareTwitter ShareLinkedin Share
2.021 GeNose C19 Mulai Didistribusikan ke Berbagai Daerah Indonesia
Image: Gajah Mada Electric Nose COVID-19 (GeNose C19). (Humas UGM)

Jakarta - Sebanyak 2.021 unit Gadjah Mada Electronic Nose COVID-19 (GeNose C19) telah didistribusikan ke berbagai daerah di Indonesia pada Senin (1/3/2021).

Alat ini nantinya akan digunakan untuk screening COVID-19 pada fasilitas pelayanan kesehatan, instansi pemerintahan, institusi pendidikan, perusahaan, serta beberapa fasilitas umum lainnya.

“Masyarakat dari mana-mana sudah bertanya kapan bisa memakai GeNose. Dengan dukungan semua pihak produksi massal dapat kita lakukan dan hari ini akan kita distribusikan,” ujar Rektor UGM, Panut Mulyono seperti dikutip dari laman resmi.

Ia menambahkan, sejak mengantongi izin edar, UGM telah berupaya agar GeNose dapat segera diproduksi dan didistribusikan untuk memenuhi kebutuhan alat deteksi awal COVID-19, terutama di fasilitas-fasilitas umum.

Dengan upaya ini, UGM diharapkan dapat turut berkontribusi mempercepat penanganan pandemi serta pemulihan sektor-sektor yang terdampak.

“Harapan kami GeNose betul-betul dapat membantu pemerintah dalam usaha pemulihan ekonomi melalui pemulihan kesehatan. Mari kita dukung agar Indonesia cepat menjadi lebih baik dan perekonomian tumbuh kembali,” kata Rektor.

Distribusi GeNose dilakukan melalui lima perusahaan yang telah ditunjuk, yaitu PT Graha Rekayasa Utama, PT Global Systech Medika, PT Sigma Andalan Nusa, PT Dunia Kecantikan Indonesia, dan PT Indofarma Global Medika.

Sementara itu, Direktur Pengembangan Usaha dan Inkubasi UGM, Hargo Utomo menerangkan, pada tahap awal distribusi GeNose belum ditujukan bagi pemesan pribadi, namun diprioritaskan terutama bagi pemesan dari kalangan institusi untuk memperluas jangkauan screening.

“Tahap pertama bukan personal tapi untuk instansi, terutama yang berkaitan dengan kesehatan, pelayanan publik, edukasi, dan korporasi. Setelah itu nanti untuk keperluan lainnya,” terangnya.

Hargo menambahkan, selain 2.021 unit yang telah siap didistribusikan, ratusan unit lainnya ditargetkan dapat mulai didistribusikan dalam pekan ini.

Sebagian besar penerima GeNose C19 terkonsentrasi di Pulau Jawa, dan sebagian pengiriman ditujukan ke Pulau Kalimantan dan Sulawesi. Namun, dalam waktu mendatang diharapkan distribusi GeNose dapat mencapat daerah-daerah lainnya dan bahkan hingga ke negara lain.

Salah satu penemu GeNose C19, Dian K. Nurputra menerangkan, saat ini GeNose C19 sudah diinspeksi kembali oleh Kementerian Kesehatan dan mendapatkan pengakuan cara uji klinis yang baik dari Direktorat Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kementerian Kesehatan (Kemenkes).

“GeNose sudah layak beredar sejak diakui oleh Kementerian Kesehatan melalui pemberian izin penggunaan darurat dan yang terbaru Kementerian Perhubungan juga telah menerbitkan aturan mengenai GeNose sebagai syarat perjalanan,” terang Dian.

Tingkat akurasi GeNose, lanjut Dian, berkisar antara 93-95 persen. GeNose C19 yang melalui fase-fase pengembangan, pengujian, dan penyempurnaan produk, kini telah mulai digunakan di sejumlah fasilitas publik, termasuk di stasiun kereta api dan rumah sakit.

Komentar
paper plane

Berita Terkait
    Berita Terkait