URtrending

Inventor GeNose C19 Kuwat Triyana Dikritik Netizen, Kenapa?

Nivita Saldyni, Rabu, 17 Februari 2021 21.19 | Waktu baca 3 menit
WhatsApp ShareFacebook ShareTwitter ShareLinkedin Share
Inventor GeNose C19 Kuwat Triyana Dikritik Netizen, Kenapa?
Image: Kuwat Triyana, inventor GeNose C19 UGM. (mipa.ugm.ac.id)

Yogyakarta - Inventor GeNose C19, Kuwat Triyana, tuai kritik tajam netizen di Twitter, Rabu (17/2/2021).

Kuwat dikritik lantaran jawaban yang diberikan dalam wawancara bersama salah satu media nasional tidak meyakinkan.

"Wawancara Lokadata dengan penemu GeNose ini sungguhlah......," cuit Koko, pemilik akun Twitter @ko2w, Rabu.

Dalam cuitannya itu, Koko membagikan beberapa potongan hasil wawancara Lokadata dengan Kuwat yang dirilis Senin (15/2/2021).

Wawancara itu sendiri ditulis oleh Heru Triyono dalam artikel Lokadata berjudul 'Kuwat Triyana: Para epidemiolog itu jangan ngomong saja'.

Adapun beberapa jawaban yang disoroti netizen di antaranya adalah yang pertama soal sensor alat GeNose C19.

Dalam wawancara itu, Kuwat menyatakan bahwa akan muncul sinyal atau respons aneh pada GeNose C19 jika digunakan pada orang yang merokok atau mengonsumsi makanan menyengat sebelum tes.

"Berdasarkan data-data yang kami punya. Seperti rokok dan makanan menyengat itu membuat sinyal dan respons aneh pada GeNose," kata Kuwat.

Saat ditanya jurnalis Lokadata tentang bentuk respons aneh yang dimaksudnya itu, Kuwat tak menjelaskan detail dan hanya menyebutkan akan muncul gangguan pada sensor nomor tiga.

"Tidak perlu tahu. Nanti publik jadi bingung," saat ditanya jurnalis Lokadata tentang sensor tiga tersebut.

"Terlalu teknis. Itu untuk keperluan riset. Yang jelas, riset mendalam telah kita kerjakan untuk alat ini. Termasuk isu rokok dan bau makanan menyengat tadi. Sebab itu, sebelum tes GeNose, seseorang harus puasa selama satu jam agar hasilnya akurat," imbuhnya.

Jawaban lain yang malah membuat netizen ragu lainnya adalah tentang penjelasan Kuwat soal perhitungan medis yang mengharuskan pengguna GeNose C19 puasa selama satu jam.

"Saya enggak tahu pastinya. Kalau mau tanya, ya kepada bagian medis. Dalam tim ini kan bagi-bagi tugas. Tidak semuanya harus dan bisa saya jawab. Karena hal itu bukan bidang saya juga," jelas Kuwat.

Hal lain yang turut disoroti adalah cara membaca hasil tes GeNose C19. Saat ditanya mengapa hasil tes negatif itu menunjukkan angka 0.64, 88.08 persen, Kuwat enggan menjelaskan kepada jurnalis secara detail.

Ia hanya mengatakan bahwa artinya ia dalam kondisi sehat dan tak ada tanda-tanda senyawa berbahaya yang mengindikasi COVID-19 dalam saluran napasnya. 

"Bagaimana penjelasan angka 0.64, 88.08% itu?" tanya jurnalis Lokadata.

"Enggak usah dipikirin nanti malah pusing," jawab Kuwat.

"Saya merasa enggak pusing...," kata jurnalis itu.

"Soalnya malah membingungkan masyarakat nantinya," imbuhnya Kuwat.

Tak kalah mengherankan, Kuwat enggan menjelaskan soal logo dan nama yang disematkan pada alat canggih buatannya itu. Sebab saat ditanya, ia hanya membalas bahwa hal tersebut hanya diketahui oleh dirinya.

"Itu ada filosofinya. Tapi enggak usah saya jelaskan karena enggak perlu dijelaskan. Pokoknya ada logo. Begitu. Itu misteri, yang tahu hanya saya," kata Kuwat saat ditanya soal logo.

"Yang itu juga hanya saya yang tahu. Ha-ha," jelas Kuwat mengenai nama GeNose C19.

Menanggapi cuitan tersebut, netizen pun ikut dibuat bertanya-tanya. Banyak yang dibuat keheranan hingga kehabisan kata-kata membaca jawaban Kuwat dalam wawancara tersebut.

"Narasumber terlalu introvert kyknya wkwkwk," balas salah seorang netizen.

"Itu serius nanya nya kaya gitu?" tanya netizen lainnya.

"Apakah zodiak si penemu GeNose?" tanya lainnya.

"Ga bisa dipercaya banget alatnya kalo jawaban aja politis gitu," kata salah seorang netizen membalas cuitan Koko.

Komentar
paper plane

Berita Terkait
    Berita Terkait