URguide

3 Cara Pelaku Pengaruhi Korban Brainwash

Shelly Lisdya, Jumat, 16 April 2021 19.46 | Waktu baca 2 menit
WhatsApp ShareFacebook ShareTwitter ShareLinkedin Share
3 Cara Pelaku Pengaruhi Korban Brainwash
Image: Ilustrasi manipulasi. Sumber: Freepik/dooder

Jakarta - Brainwash atau mempengaruhi cara berpikir seseorang agar mau mengikuti saran atau perintah, bisa dilakukan dengan mempertimbangkan terlebih dahulu calon korbannya. 

Seperti yang telah diberitakan Urbanasia, Psikolog Tiara Puspita memaparkan, bahwa semua orang bisa saja menjadi korban brainwash. Nah, apa aja sih langkah-langkah pelaku dalam mencuci otak si korban?

1. Assault on identity

Di sini, assault on identity yang dimaksud adalah merusak diri sendiri. Pada tahap ini, jati diri akan dihancurkan dengan cara mengeksploitasi kelemahan-kelemahan, kesalahan, dan ketidaktahuan si korban.

"Pelaku itu pertama-tama menyerang identitas diri. Biasanya orang-orang yang mudah diserang itu, mereka yang belum bisa menerima diri sendiri dan belum menemukan jati diri, apa kelebihan value saya dan lain-lain," ungkapnya melalui URlife, Jumat (16/4/2021).

2. Memanfaatkan Kesalahan Diri

Dari teori konsep diri, seseorang yang tidak memiliki identitas diri yang kuat akan mudah dipengaruhi rasa bersalah, karena kurangnya rasa kepercayaan diri. Pelaku brainwash, akan seringkali mengulang kata-kata yang sama maknanya, yakni menyalahkan korban atau lingkungan sekitar korban.

"Si individu ini akhirnya nggak merasa dirinya benar dan dia salah, tetapi juga merasa bersalah atas perilaku-perilakunya selama ini dan ternyata melenceng dari ajaran tertentu. Sehingga, akhirnya mulai bergeser mengikuti si pelaku itu," ungapnya.

"Dan mereka yang semakin lama semakin bersalah, ini bisa bahaya," imbuhnya.

3. Self Betrayal

Nah, ketika seseorang mulai mempertanyakan identitas dan value diri, dan ternyata tidak kuat, maka akan mudah terpengaruhi oleh penilaian-penilaian yang muncul dari orang lain. Ini merupakan proses ketiga di mana seseorang setuju terhadap segala justifikasi dari orang lain hingga muncul rasa self betrayal dan berujung pada brainwash.

Lantas, bagaimana cara mengobati korban brainwash?

Tiara menyebut, korban brainwash bisa saja sembuh apabila mendapat dukungan dari lingkungan sosial. Terlebih mereka bisa menerima dan memaafkan si korban.

"Treatment korban brainwash sendiri yang paling penting harus menerima siapa dia, karena dia kan korban dan bukan keinginan dia seperti itu. Ini berat dan harus dilakukan perlahan," pungkasnya.

 

Komentar
paper plane

Berita Terkait
    Berita Terkait