URnews

3 Fakta Bukit Algoritma, 'Silicon Valley' Indonesia di Sukabumi

Nivita Saldyni, Minggu, 11 April 2021 14.42 | Waktu baca 3 menit
WhatsApp ShareFacebook ShareTwitter ShareLinkedin Share
3 Fakta Bukit Algoritma, 'Silicon Valley' Indonesia di Sukabumi
Image: Penandatanganan pembangunan Bukit Algoritma Silicon Valley Indonesia oleh PT Amarta Karya (Persero) dan Kiniku Bintang Raya KSO, Rabu (7/4/2021). Sumber: Dok. PT AMKA

Sukabumi - Tahukah kamu bahwa Indonesia bakal segera punya Silicon Valley? Yap, sebuah proyek besar bernama Bukit Algoritma yang disebut bakal jadi Silicon Valley-nya Indonesia alan segera dibangun di Sukabumi, Jawa Barat.

Kabar tersebut diketahui usai PT Amarta Karya (Persero) atau AMKA meneken kontrak Pekerjaan Pengembangan Rencana Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Pengembangan Teknologi dan Industri 4.0 bersama PT Kiniku Bintang Raya KSO, Rabu (7/4/2021) lalu. Kira-kira seperti apa ya Silicon Valley-nya Indonesi di Sukabumi ini? Berikut sejumlah fakta yang berhasil Urbanasia rangkum dari berbagai sumber.

Bukit Algoritma Bakal Dibangun di Atas Lahan Seluas 888 Hektare

Direktur Utama AMKA, Nikolas Agung, mengatakan bahwa proyek Bukit Algoritma bakal dibangun di atas lahan seluas 888 hektare. Cikidang dan Cibadak pun dipilih jadi lokasi mega proyek satu ini. 

“Pada Pembangunan proyek ini yang dibangun di atas lahan seluas 888 hektare, yang berlokasi di Cikidang dan Cibadak, Sukabumi. AMKA dipercaya sebagai mitra infrastruktur ‘Bukit Algoritma’ pada tahap pertama selama tiga tahun ke depan,” kata Nikolas seperti dikutip dari keterangan resminya, Minggu (11/4/2021).

Nah, pembangunan KEK Sukabumi ini diklaim sangat strategis karena memiliki infrastruktur pendukung, seperti akses Tol Bocimi (Seksi 2 Cibadak), Pelabuhan Laut pengumpan Regional (PLPR) Wisata dan Perdagangan Pelabuhan Ratu, Bandara Sukabumi Cikembar yang akan dibangun, dan Double Track KA Sukabumi.

“Karena itu kami akan melakukan best effort dan best practice, serta bergandengan tangan dengan pihak-pihak yang berkepentingan agar proyek yang dipercayakan pada AMKA ini bisa dilaksanakan dengan lancar.” pungkasnya.

Nilai Proyek Bukit Algoritma Capai Rp 18 Triliun

1618126734-penandatanganan-bukit-algoritma.JPGSumber: Penandatanganan pembangunan Bukit Algoritma Silicon Valley Indonesia oleh PT Amarta Karya (Persero) dan Kiniku Bintang Raya KSO, Rabu (7/4/2021). Sumber: Dok. PT AMKA

Untuk tahap awal pembangunan selama tiga tahun ke depan, Nikolas mengatakan nilai proyek ini tak tanggung-tanggung. AMKA memperkirakan proyek ini bakal menghabiskan 1 miliar euro atau setara dengan Rp 18 triliun.

Dana sebesar ini rencananya bakal digunakan untuk membangun infrastruktur, termasuk akses jalan raya, fasilitas air bersih, pembangkit listrik, gedung konvensi, dan fasilitas-fasilitas lainnya. Sehingga nantinya bisa meningkatkan kualitas ekonomi 4.0 di Indonesia, pendidikan, serta penciptaan pusat riset dan development untuk menampung ide anak bangsa terbaik demi Indonesia bangkit serta meningkatkan sektor pariwisata di kawasan tersebut.

“Pengembangan KEK Sukabumi juga diharapkan dapat meningkatkan infrastruktur pertumbuhan tangguh berkelanjutan dan pembangunan SDM berbasis iptek, yang merupakan salah satu alat dukung penuh pemerintah dalam mendorong pertumbuhan ekonomi nasional,” imbuh Nikolas.

Bukit Algoritma Bakal Jadi Silicon Valley-nya Indonesia

Nah pembangunan Bukit Algoritma ini bukan tanpa alasan, guys. Nikolas mengatakan pengembangan KEK Sukabumi ini merupkan upaya untuk mengoptimalisasi bonus demografi Indonesia menjelang tahun 2045. Hal ini juga merupkan upaya Indonesia untuk berpartisipasi dalam mitigasi middle income trap dengan meningkatkan daya saing, produktivitas inovasi dan penguatan SDM.

"Sebab itu, Amka berkomitmen mengambil peran dan andil yang besar dalam rencana proyek Pengembangan KEK Sukabumi ini," pungkasnya.

Sementara itu, Ketua Pelaksana PT Kiniku Bintang Raya KSO, Budiman Sudjatmiko mengatakan, seperti halnya Silicon Valley di Amerika Serikat, Bukit Algoritma diharapkan dapat menjadi pusat research and development dan pengembangan sumber daya manusia di masa depan.

“Muda mudi anak bangsa telah banyak yang menorehkan prestasi dan menciptakan inovasi di kancah global,” kata Budiman.

“Kelak, kawasan ini akan menjadi salah satu pusat untuk pengembangan inovasi dan teknologi tahap lanjut, seperti misalnya kecerdasan buatan, robotik, drone, hingga panel surya untuk energi yang bersih dan ramah lingkungan,” harapnya.

 

Komentar
paper plane

Berita Terkait
    Berita Terkait