3 Fakta Mengenang Gempa Jogja 15 Tahun Silam

Yogyakarta - Hari ini, 15 tahun silam, Daerah Istimewa Yogyakarta diguncang gempa bumi berkekuatan 5,9 skala richter (SR). Gempa dahsyat itu pun tampaknya kini masih melekat di benak masyarakat Yogyakarta.
Untuk mengingat kembali peristiwa 15 tahun gempa Jogja, berikut 3 fakta yang telah dihimpun Urbanasia dari berbagai sumber.
1. Berpusat di Bantul
Berdasarkan laporan BMKG, gempa berkekuatan 5,9 SR yang mengguncang bumi Yogyakarta dan Jawa Tengah ini terjadi pada Sabtu, 27 Mei 2006 pada pukul 05.54.01 WIB. Pusatnya adalah Serayu Opak, Pundong, Bantul.
Kementerian ESDM mencatat, gempa ini cukup mengagetkan bagi masyarakat Yogyakarta dan sebagian Jawa Tengah. Sebab pada saat itu, pemerintah daerah dan masyarakat tengah fokus pada upaya mitigasi letusan Gunung Merapi yang aktivitasnya meningkat.
Menurut data mekanisme sumber dari United States Geological Survey (USGS), gempa ini diakibatkan oleh sesar mendatar di mana hasil analisis seismotektonik menunjukkan bahwa sesar ini merupakan sesar mendatar mengiri.
2. 57 Detik yang Mencekam
Menurut keterangan Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPDB) Bantul kala itu, Dwi Daryanto, gempa terjadi sekitar 57 detik. Meski cukup singkat, gempa tersebut mampu merobohkan ratusan bangunan dan lebih dari 5 ribu orang meninggal dunia.
Catatan BPBD Bantul, ada 4.143 korban meninggal dunia di wilayah Bantul. Secara keseluruhan, tercatat lebih dari 5.700 orang meninggal dunia serta 26.299 orang lebih luka berat dan ringan di DIY dan Jawa Tengah bagian selatan akibat gempa ini.
Guncangan gempa memang cukup kuat, bahkan beberapa catatan menuliskan lebih dari 390 ribu rumah roboh akibat gempa waktu itu. Kantor-kantor, jalanan, dan bangunan lainnya pun tak luput dari kerusakan.
Gempa ini menjadi bencana terparah di kawasan Bantul. Bahkan kabarnya, gempa ini menjadi salah satu gempa dengan korban terbanyak di Indonesia sejak 1612.
3. Monumen Gempa Potrobayan diyakini sebagai episentrum 'Gempa Jogja 2006'
Sumber: Monumen Gempa Potrobayan. Sumber: Antara via Humas Pemprov DIY
Sebagai peringatan 10 tahun gempa Jogja pada 2016 lalu, Gubernur DIY Sri Sultan HB X menggelar kegiatan 'Napak Tilas 10 Tahun Gempa Jogja' bersama UPN Veteran Yogyakarta.
Dalam kesempatan itu, Sultan juga meresmikan monumen pusat gempa di Dusun Potrobayan, Bantul yang dibangun warga. Warga meyakini, tugu prasasti yang dibangun di monumen tersebut adalah episentrum gempa yang terjadi pada 2006 lalu.
Dilansir dari situs Pemkab Bantul, monumen ini berlokasi sekitar 300-an meter dari pusat gempa yang merupakan tempuran sungai Opak dan Oya. Kini, monumen itu menjadi salah satu destinasi wisata di Kabupaten Bantul, tepatnya di Desa Srihardono.