URtrending

3 Kali Pindah dalam Sehari, Derek Chauvin Ditempatkan di Penjara Berkeamanan Maksimum

Kintan Lestari, Rabu, 3 Juni 2020 10.33 | Waktu baca 2 menit
WhatsApp ShareFacebook ShareTwitter ShareLinkedin Share
3 Kali Pindah dalam Sehari, Derek Chauvin Ditempatkan di Penjara Berkeamanan Maksimum
Image: CBS Minnesota

Minneapolis - Dunia saat ini tengah melangsungkan aksi protes atas tewasnya warga kulit hitam bernama George Floyd. George meninggal karena kehabisan napas akibat lehernya ditekan menggunakan lutut oleh perwira polisi bernama Derek Chauvin.

Hasil autopsi pun menunjukkan bukti kuat. George Floyd meninggal dunia akibat asfiksia traumatic (tercekik) akibat adanya tekanan di leher dan punggung yang menyebabkan aliran darah ke otak terhambat.

Akibat perbuatannya yang menghilangkan nyawa seseorang itu, Chauvin pun dimasukkan ke penjara.

Namun dalam waktu 24 jam, rupanya mantan perwira polisi Minneapolis itu sudah pindah penjara sebanyak tiga kali. Terakhir ia dipindahkan ke penjara lain pada Minggu (31/5/2020) malam dengan keamanan maksimum.

Melansir TMZ, Chauvin pertama kali ditangkap hari Jumat (29/5/2020) lalu dan ditahan di penjara di Wilayah Ramsey. Ia didakwa melakukan pembunuhan tingkat tiga dan pembunuhan tingkat dua dalam kematian Floyd.

Kemudian ia dipindahkan ke Penjara Kabupaten Hennepin. Namun Sheriff Kabupaten Hennepin David Hutchison meminta untuk memindahkannya ke penjara lain karena kekhawatiran COVID-19 di penjara.

Departemen Koreksi Minnesota menyebut Chauvin sekarang ditahan di sebuah penjara negara bagian di Oak Park Heights, Minnesota. Penjara Oak Park Heights adalah tingkat tahanan tertinggi dalam sistem Minnesota, yang mana beberapa tahanan membutuhkan tingkat keamanan yang lebih tinggi.

Chauvin adalah salah satu dari 4 petugas yang menyebabkan kematian Floyd, tetapi sejauh ini dia satu-satunya yang ditangkap dan didakwa. Chauvin adalah polisi yang menekan lututnya di leher Floyd selama 8 menit 46 detik. 

Insiden tersebut, bersama dengan kasus-kasus lama orang kulit hitam dibunuh secara tidak adil, telah memicu beberapa hari protes, kerusuhan, penjarahan, kekerasan, dan kehancuran di beberapa kota besar di AS.

Komentar
paper plane

Berita Terkait
    Berita Terkait