URnews

30 Mahasiswa Indonesia di Nanjing Cina Terkunci di Dalam Kampus

Eronika Dwi, Rabu, 11 Agustus 2021 12.32 | Waktu baca 2 menit
WhatsApp ShareFacebook ShareTwitter ShareLinkedin Share
30 Mahasiswa Indonesia di Nanjing Cina Terkunci di Dalam Kampus
Image: Ilustrasi mahasiswa. (Flickr)

Jakarta - Hampir di berbagai negara di dunia tengah dilanda COVID-19 varian Delta, tak terkecuali Cina.

Merebaknya varian asal India itu pun membuat sedikitnya 30 mahasiswa asal Indonesia yang tengah menempuh pendidikan di Nanjing, Cina terkunci di dalam kampus selama musim libur akhir semester.

"Sudah hampir sebulan ini kami sangat dibatasi. Sejak ada varian Delta kami tidak boleh keluar dari area kampus," kata mahasiswa Jiangsu Institute of Commerce, Nanjing, Mahmud Yunus, sebagaimana yang dikutip dari Antara, Rabu (11/8/2021).

Menurut Mahmud Yunus, sejak varian Delta muncul di Nanjing pada 20 Juli 2021 lalu, penjagaan di kampus sangat ketat, sehingga dia dan teman sesama mahasiswa asal Indonesia lainnya tak bisa menikmati liburan akhir semester.

"Kamu baru saja selesai mengerjakan tugas akhir, seharusnya bisa liburan kalau tidak ada kasus Delta," ujar Mahmud Yunus.

Meski begitu, Mahmud Yunus bersyukur bahwa selama lockdown kantin dan swalayan di kampus tetap dibuka, sehingga persediaan kebutuhan sehari-hari tercukupi.

Dikatakan Mahmud Yunus, mahasiswa yang bertahan di dalam asrama kampus menjalani tes swab PCR setiap dua hari sekali. Hal serupa juga dijalani warga yang tinggal di seluruh wilayah Kota Nanjing.

"Sampai sekarang kami sudah dites PCR enam kali. Tidak tahu sampai kapan tes ini berakhir," katanya.

Sementara menurut data pada Minggu (8/9/2021), dalam tiga pekan terakhir di Nanjing tidak ditemukan kasus baru COVID-19 varian Delta. Pencapaian tersebut pun merupakan kali pertama di Nanjing.

Kendati demikian, otoritas kesehatan setempat belum berencana melonggarkan tindakan anti epidemi sejak ditemukan kasus positif COVID-19 varian Delta di Bandar Udara Internasional Lukou di Nanjing pada 20 Juli 2021 lalu.

Komentar
paper plane

Berita Terkait
    Berita Terkait