4 Cara Memulai Penyembuhan dari Trauma Seksual

Jakarta - Akhir-akhir ini tak jarang kita mendengar berita kasus pelecehan seksual yang begitu sering diliput dalam media.
Mungkin ini adalah waktu yang tepat untuk membahas bagaimana cara untuk move on dan mulai sembuh dari trauma seksual.
Tentu saja, ini adalah topik yang sangat penting, mungkin saja kamu atau orang terdekatmu pernah mengalami hal ini.
Baca Juga: Self-Healing Hempas Trauma Toxic Parents
Maka dari itu, mulai sekarang tak ada salahnya untuk mulai mengelola efek trauma seksual yang mungkin sedang kamu alami.
Kamu juga bisa membantu kerabat atau orang terdekat jika mereka mengalami trauma ini. Berikut beberapa cara untuk memulai penyembuhan dari trauma seksual yang telah Urbanasia rangkum.
1. Kenali Trauma yang Kamu Alami
Sumber: Ilustrasi Trauma (freepik/dashu83)
Pertama dan terpenting adalah mengakui bahwa kamu telah mengalami trauma. Biasanya penyintas trauma seksual akan menjaga jarak, sering melakukan penolakan, dan meminimalkan interaksi dengan orang lain.
Sulit untuk mengakui trauma seksual karena kamu tidak menginginkan hal tersebut terjadi sejak awal. Rasanya akan lebih menyakitkan jika kamu mengakui hal itu.
Pada kenyataannya, banyak penyintas laki-laki yang turut berjuang untuk mengakui trauma seksual mereka. Sebab, kita secara stereotip percaya bahwa hanya perempuan yang bisa menjadi korban.
Jika kamu ingin meminimalkan trauma, kamu dapat mengatakan sesuatu kepada dirimu sendiri seperti, “Saya tahu sulit untuk mengakui bahwa saya telah dilecehkan. Tapi itu memang terjadi. Saya layak untuk mengakui apa yang terjadi pada saya, dan sembuh dari trauma ini.”
2. Jangan Salahkan Diri Sendiri
Sumber: Ilustrasi Menyalahkan Diri Sendiri (freepik/freepik)
Tidak jarang penyintas trauma seksual menyalahkan diri mereka sendiri atas apa yang telah terjadi. Memang sudah menjadi budaya, masyarakat dan media kerap menyalahkan korban.
Mungkin kamu percaya bahwa kamu bersalah karena pakaian yang kamu kenakan, tindakan atau hal-hal yang kamu katakan, atau situasi yang kamu hadapi.
Namun, kamu juga harus percaya bahwa para korban tidak pantas untuk disalahkan atas pelecehan yang ia terima.