URtrending

4 Fakta Siswa Nonmuslim Dihalangi Jadi Ketua OSIS di SMAN 52 Jakarta

Nivita Saldyni, Senin, 24 Oktober 2022 09.27 | Waktu baca 4 menit
WhatsApp ShareFacebook ShareTwitter ShareLinkedin Share
4 Fakta Siswa Nonmuslim Dihalangi Jadi Ketua OSIS di SMAN 52 Jakarta
Image: Gedung SMA 52 Jakarta. (Dok. SMA 52 Jakarta)

Jakarta - Kasus dugaan intoleransi kembali mencuat di lingkungan pendidikan di DKI Jakarta. Kali ini, oknum wakil kepala sekolah diduga mengarahkan sejumlah guru dan siswa agar tak meloloskan calon ketua OSIS yang nonmuslim sehingga tak bisa maju ke pemilihan. 

Kasus ini muncuat ke publik setelah anggota DPRD DKI Fraksi PDI-P Ima Mahdiah mempostingnya di Twitter beberapa waktu lalu. Ia mengaku mendapat laporan dan rekaman suara yang jadi bukti aksi intoleransi itu. 

Lantas bagaimana kronologinya? Bagaimana pula perkembangan kasusnya? Berikut Urbanasia rangkum fakta-fakta terkait kasus intoleransi di SMAN 52 Jakarta untuk kamu. 

Kronologi Kejadian

Berdasarkan keterangan Ima yang telah terjun langsung ke SMAN 52 Jakarta, hal ini terjadi saat proses pemilihan ketua OSIS berlangsung di sekolah tersebut. Dalam prosesnya, ada lima bakal calon yang mendaftar, empat siswa muslim dan satu siswa nonmuslim.

"Berikutnya tahap wawancara disaring menjadi tiga kandidat calon Ketua OSIS. Dan yang tepilih semua muslim, yang nonmuslim legowo karena mikir mungkin kalah dalam penilaian wawancara," cuit Ima seperti dikutip pada Senin (24/10/2022). 

Selang dua hari kemudian, sebuah rekaman berisi suara Wakil Kepala Sekolah Bidang Kesiswaan berinisial ES beredar. Dalam rekaman itu, ES diduga menyusun rencana untuk menggugurkan calon Ketua OSIS yang nonmuslim tanpa sepengetahuan siswa tersebut. 

Hal itu diduga disampaikannya saat memberikan arahan kepada panitia pemilihan Ketua OSIS yang terdiri dari sejumlah guru dan siswa. 

"Jadi bukan karena kalah pada saat pemilihan suara, tetapi sudah dikondisikan tidak lolos ke tahap 'calon Ketua OSIS tetap'," ujar Ima.

Ima yang sempat melakukan sidak ke sekolah itu pun mengaku sudah bertemu langsung dengan oknum Wakil Kepala Sekolah tersebut. 

Menurut Ima, oknum tersebut mengaku melakukan hal tersebut dengan alasan takut program OSIS tak pro Islam kalau Ketua OSIS yang terpilih siswa nonmuslim. 

"Pengaduan ini tidak sembarang kami tindaklanjut kalau tidak ada bukti. Rekaman suara yang sangat jelas, kami putuskan untuk sidak ke sekolahnya," jelasnya. 

Empat Oknum Guru Terlibat Kasus Intoleransi 

Komentar
paper plane

Berita Terkait
    Berita Terkait