URtainment

4 Festival Kebudayaan di Jawa Timur yang Harus Diikuti

Shelly Lisdya, Kamis, 20 Januari 2022 15.24 | Waktu baca 2 menit
WhatsApp ShareFacebook ShareTwitter ShareLinkedin Share
4 Festival Kebudayaan di Jawa Timur yang Harus Diikuti
Image: Malang Flower Carnival (Foto: Antara)

Jakarta - Jawa Timur kerap kali menggelar festival budaya yang dikemas secara apik dan modern. Ya, beberapa daerah di provinsi paling banyak kota/kabupaten ini sering menggelar festival khas budaya.

Berikut Urbanasia rangkum festival Jawa Timur yang bertaraf nasional dan internasional:

1. Malang Flower Carnival

Malang Flower Carnival merupakan event karnaval yang digelar di beberapa jalanan Kota Malang dan melewati beberapa rute tertentu.

Festival yang mendukung lingkungan hidup ini turut memamerkan hasil rancangan busana dari desainer, namun Malang flower Carnival mewajibkan setiap perancang busana menggunakan ornamen bunga, bahan daur ulang dan bahan yang ramah lingkungan.

Biasanya, festival ini digelar setiap bulan September di Kota Malang, namun sejak pandemi COVID-19 melanda dunia, perayaan carnival ini dilakukan secara hybird.

2. Jember Fashion Carnaval

1642665869-Jember-Fashion-Carnaval.jpgSumber: Jember Fashion Carnaval (Foto Instagram JemberFashionCarnival)

Jember Fashion Carnaval atau sering disebut JFC adalah sebuah even karnaval busana yang setiap tahun digelar di Kabupaten Jember, Jawa Timur. Karnaval ini digagas oleh Dynand Fariz yang juga pendiri JFC Center.

Festival ini mengusung tema busana representasi budaya Indonesia. Kendati ajang pamer busana, namun hanya kostum yang memiliki filosofi kebudayaan Indonesia saja yang ikut bergabung.

Dalam perjalanannya JFC kini telah menjadi karnaval terbesar ketiga di dunia setelah meraih kemenangan di Internasional Carnival de Victoria, Seychelles Afrika. JFC juga meraih prestasi sebagai Best National Costume dalam ajang kompetisi internasional yang diikuti oleh 40 hingga 80 negara di dunia.

3. Festival Yadnya Kasada

Festival Yadnya Kasada atau dikenal sebagai Kesodo, merupakan ritual Hindu tradisional orang Tengger, Bromo. Ritual ini berfungsi sebagai cara untuk mengungkapkan penghargaan kepada dewa-dewa mereka, yang mereka yakini telah memberi mereka berkat, kelimpahan, dan kesejahteraan.

Meski perayaannya memiliki nuansa mistis dan sakral, para wisatawan justru berdatangan untuk menyaksikan momen saat sesajen dilempar ke mulut kawah Gunung Bromo.

4. International Tour de Banyuwangi Ijen

Urbanreaders yang suka balap sepeda, mungkin bisa mengikuti festival International Tour de Banyuwangi Ijen. Festival ini merupakan kejuaraan balap sepeda resmi dari Persatuan Balap Sepeda Internasional (Union Cycliste International) yang diselenggarakan setiap tahun di Banyuwangi. 

Kejuaraan yang pertama kali diselenggarakan pada tahun 2012 ini merupakan balapan jalan raya jarak jauh yang berkonsep sport tourism umumnya diadakan bulan Mei dan berlangsung selama empat hari.  Sementara jalur yang dilalui pembalap merupakan jalan raya lintas desa dan kota yang menawarkan potensi wisata di Banyuwangi. Bahkan festival ini pernah mendapatkan "excellent level" dari UCI pada tahun 2015 loh guys.

Komentar
paper plane

Berita Terkait
    Berita Terkait