URedu

5 Cara Mengatasi Baper di Kantor

Itha Prabandhani, Selasa, 1 September 2020 13.00 | Waktu baca 3 menit
WhatsApp ShareFacebook ShareTwitter ShareLinkedin Share
5 Cara Mengatasi Baper di Kantor
Image: Ilustrasi cara mengatasi baper di kantor. (Freepik)

Jakarta - Konflik dan tekanan dalam pekerjaan memang sering bikin hati jadi panas. Kalau sudah begini, kita jadi gampang banget baper alias ‘bawa perasaan’. Padahal, dalam pekerjaan, kita juga dituntut untuk profesional dan mengutamakan logika.

Tapi, gimana ya? Yang namanya perasaan kan nggak pernah bohong. Kita juga nggak punya ‘tombol numb’ yang bisa dipencet kapan saja dibutuhkan dan auto bikin perasaan jadi tumpul. Terus mesti gimana dong menghadapi masalah di kantor tanpa harus jadi baper?

1. Jaga Jarak Emosi

1598932106-jaga-jarak-emosi.jpgSumber: Freepik

Nggak cuma fisik yang mesti jaga jarak, guys. Kamu juga mesti belajar menjaga jarak secara emosional dengan pekerjaan dan rekan-rekan kerja. Salah satu caranya, hindari terlibat secara emosi dalam sebuah proyek dan juga dengan rekan kerja.

Misalnya, banyak orang sering menganggap sebuah proyek seperti ‘anak sendiri yang sedang diajari untuk berjalan’. Nggak sedikit juga yang menganggap rekan kerja sebagai ‘brothers atau sisters they never had’.

Perasaan-perasaan seperti ini rawan bikin kamu terluka akibat pekerjaan dan baper dengan masalah di kantor.

Anggaplah proyek di kantor seperti membangun istana pasir di pantai, yang bisa runtuh karena pasir mengering atau rusak karena tiba-tiba ombak menerjang. Dengan kata lain, kamu mesti siap dengan kemungkinan buruknya.

Yang penting, kamu sudah berusaha sebaik mungkin menjalankan tugasmu dan tetap bersikap profesional apapun yang terjadi.

2. Ekspresikan Perasaan di Tempat Lain

1598932116-ekspresikan-di-tmpt-lain.jpgSumber: Freepik

Saat kamu lagi benar-benar kesal dan nggak bisa lagi menahan emosi, tinggalkan sejenak pekerjaan dan menjauh dari orang-orang yang bikin kamu marah.

Jangan sampai kamu menangis, berteriak, bahkan sampai anarkis di tempat kerja. Segera lari ke toilet kalau kamu ingin menangis. Atau tumpahkan perasaan dengan menelpon teman, pasangan, atau orang tua buat mengeluarkan uneg-uneg.

Kalau sudah puas, kembali ke tempat kerja dengan tenang seperti tidak terjadi apa-apa. Menunjukkan emosi di depan rekan kerja bakal bikin kamu dicap nggak profesional dan baperan.

Akibatnya, ke depannya, orang akan mempertanyakan kredibilitas keputusanmu, apakah murni dari pertimbangan logika atau cuma karena baper.

3. Bangun Kepercayaan Diri

1598932122-percaya-diri.jpgSumber: Freepik

Meski kamu terbukti melakukan kesalahan dalam pekerjaan, jangan lalu ciut nyali, guys. Tapi jangan songong atau ngeles juga, sih.

Kesalahan adalah hal yang manusiawi dan semua orang bakal melakukannya. Hadapi dengan penuh kepercayaan diri dan akui kesalahanmu, lalu berusaha memperbaikinya. Dengan begitu, orang akan respek sama kamu dan melihat kamu adalah orang yang bertanggung jawab.

4. Jangan Menetapkan Standar Terlalu Tinggi

1598932135-jangan-terlalu-berharap.jpgSumber: Freepik

Baper biasanya muncul karena kamu kecewa bahwa orang lain nggak bisa memenuhi ekspektasimu. Ingat, kamu bekerja dengan banyak orang yang memiliki latar belakang berbeda-beda.

Karena itu, tetapkan standar yang baik, tapi jangan terlalu berharap bahwa orang lain bisa memenuhinya dengan sempurna. Jika ada sesuatu yang berjalan tidak semestinya, kedepankan rasa maklum dan cobalah untuk memandang situasi dari sudut pandang yang berbeda.

5. Terbuka dengan Segala Kemungkinan

1598932128-terbuka-(1).jpgSumber: Freepik

Cara yang lain biar kamu nggak gampang baper adalah dengan membuka diri untuk siap dengan segala kemungkinan.

Sadari bahwa output dari segala sesuatu bisa positif, tapi juga bisa negatif. Hindari sikap menebak-nebak, mengambil kesimpulan terlalu cepat, atau membuat klaim atas suatu peristiwa.

Sebaliknya, cobalah bersikap lebih fleksibel dan menerima bahwa ada banyak jenis orang di dunia ini dengan beragam pola pikir dan cara bertindak. Perlakukan semua orang dengan baik karena sejatinya kita semua terus belajar selama kita hidup.

Komentar
paper plane

Berita Terkait
    Berita Terkait