URstyle

6 Mitos dan Fakta Seputar Area Kewanitaan

Itha Prabandhani, Kamis, 24 Desember 2020 08.25 | Waktu baca 3 menit
WhatsApp ShareFacebook ShareTwitter ShareLinkedin Share
6 Mitos dan Fakta Seputar Area Kewanitaan
Image: Freepik

Jakarta - Area kewanitaan adalah bagian penting dari tubuh cewek yang perlu diperhatikan secara khusus. Tak hanya mengenai perawatannya, kamu pun perlu mengetahui informasi yang benar tentang area intimmu, agar bisa menemukan solusi yang tepat jika mengalami permasalahan.

Di zaman serba digital ini, kamu bisa dengan mudah menemukan berbagai informasi seputar kesehatan dan perawatan area kewanitaan. Namun, jangan terjebak pada informasi yang salah, ya? Dilansir dari Shoutbabble, berikut beberapa mitos dan fakta seputar area kewanitaan yang perlu kamu tahu.

Mitos 1: Perlu sabun khusus kewanitaan untuk membersihkan vagina.

1608772471-sabun-khusus.jpgSumber: Freepik

Faktanya : Vagina memiliki sistem pembersihan diri secara alami. Di dalam area kewanitaanmu, terdapat bakteri baik yang akan melawan bakteri buruk penyebab masalah kewanitaan seperti keputihan, bau tak sedap, dan lain-lain. Menggunakan produk pembersih vagina justru akan membunuh bakteri baik dan rentan menyebabkan iritasi.

Mitos 2: Vagina biasanya mengeluarkan bau.

1608772466-mengeluarkan-bau-(1).jpgSumber: Freepik

Faktanya : Vagina memang mengeluarkan bau khusus, yang dipengaruhi oleh hormon, siklus menstruasi, dan hubungan intim. Bau yang muncul dari vagina juga bisa disebabkan oleh kelembapan akibat keringat di area intim. 

Kamu perlu memperhatikan jika bau mulai menyengat dan ada rasa gatal, perih, atau kurang nyaman, karena mungkin sudah terjadi infeksi bakteri.

Mitos 3: Keputihan berarti ada masalah dengan vagina.

1608772461-keputihan.jpgSumber: Freepik

Faktanya : Setiap cewek bakal mengalami keputihan secara berkala, tergantung pada siklus menstruasinya. Biasanya, pada saat masa ovulasi atau sesudah selesai masa menstruasi, vagina mengeluarkan cairan yang kental, bening, dan tidak berbau. 

Hal ini normal terjadi pada cewek. Keputihan akan menjadi masalah jika mulai menimbulkan gatal-gatal, bau tak sedap, berubah warna seperti kuning pekat atau hijau, atau terdapat bercak darah. Kamu perlu segera berkonsultasi ke dokter jika mengalami hal ini.

Mitos 4: Keperawanan ditentukan oleh utuh tidaknya selaput dara.

1608772514-keperawanan.jpgSumber: Freepik

Faktanya : Selaput dara adalah sebuah jaringan tipis yang menutupi sebagian atau seluruh ‘pintu masuk’ area kewanitaanmu. Tak hanya karena hubungan seksual, selaput dara bisa sobek karena alasan lain, seperti olahraga yang keras, benturan, dan juga dari penggunaan tampon atau menstrual cup. 

Beberapa cewek bahkan terlahir tanpa selaput dara sama sekali. Karena itu, keperawanan tidak ditentukan oleh utuh tidaknya selaput dara, melainkan dari terjadinya penetrasi ke dalam vagina.

Mitos 5: Penyakit Menular Seksual bisa dideteksi dari reaksi vagina.

1608772506-penyakit-seksual.jpgSumber: Freepik

Fakta : Beberapa cewek bereaksi terhadap paparan Penyakit Menular Seksual seperti Gonorrhea, Chlamydia, Herpes, atau Sifilis. Namun, tak semua orang menunjukkan gejala meski telah terpapar penyakit. Karena itu, hindari kebiasaan seksual yang tidak sehat dan periksa kesehatan organ seksual kamu secara berkala.

Mitos 6: Vagina akan ‘melar’ sesudah melahirkan.

1608772521-melahirkan.jpgSumber: Freepik

Faktanya : Organ intim yang satu ini memiliki elastisitas yang tak terbayangkan. Meskipun sudah melahirkan bayi, vagina akan kembali ke ukuran normal sesudah proses kelahiran. Selain itu, otot-otot di area ini juga bisa dilatih loh, agar kembali ‘kencang’ meskipun kamu sudah menjadi ibu.

Komentar
paper plane

Berita Terkait
    Berita Terkait