URguide

6 Strategi agar Kondisi Keuangan Lebih Sehat

Itha Prabandhani, Selasa, 1 Juni 2021 20.42 | Waktu baca 4 menit
WhatsApp ShareFacebook ShareTwitter ShareLinkedin Share
6 Strategi agar Kondisi Keuangan Lebih Sehat
Image: Uang rupiah/Freepik by Johan111

Jakarta - Punya penghasilan cukup besar tapi seolah-olah nggak pernah bisa menikmati duitnya? Kamu nggak sendiri, guys. Biasanya, situasi seperti ini terjadi karena perencanaan keuangan yang kurang baik.

Kurangnya perencanaan yang mantap dalam mengelola keuangan, salah satunya diakibatkan oleh rendahnya tingkat literasi keuangan di masyarakat.

Menurut Chief Marketing Officer Finansialku, Mario Agustian Lasut, tingkat literasi keuangan di Indonesia masih relatif rendah. Hal ini senada dengan data dari Survei Nasional Literasi dan Inklusi Keuangan (SNLIK) yang dilakukan OJK pada tahun 2019. Data tersebut menunjukkan indeks literasi keuangan atau melek keuangan di Indonesia, hanya sebesar 38,03 persen.

Rendahnya tingkat literasi keuangan di Tanah Air, menjadi tantangan besar khususnya dalam industri perbankan. Hal ini juga menyebabkan kontribusi masyarakat terhadap perekonomian masih belum optimal. Akibatnya, perekonomian Indonesia juga susah maju, guys.

Tapi, kita nggak usah ngomongin perekonomian Indonesia secara luas dulu, ya? Kali ini, kita cermati dulu kondisi keuangan kita.

Menurut Juan Mahir Muhammad, Financial Planner dari Finansialku, keuangan yang tidak direncanakan adalah awal dari kegagalan finansial. Karena itu, penting sekali untuk merencanakan keuanganmu, guys.

“Selama ini, kebanyakan orang mengatur keuangan dengan cara menghitung berapa uang yang masuk, lalu dibelanjakan dulu, dan baru menabung kalau ada sisa,” ujar Juan dalam webinar ‘Literasi Keuangan untuk Teman Tuli’, Selasa sore (1/6/2021).

Ibarat akan menuju ke suatu tempat, merencanakan keuangan juga harus mulai dari tempat di mana kamu berangkat, lalu menentukan tujuan, lalu berapa lama waktu yang harus ditempuh untuk mencapai tujuan tersebut.

Misalnya, tujuan kamu adalah memiliki mobil, membeli rumah, atau berlibur. Hal pertama yang harus kamu lakukan adalah menentukan strategi keuangan yang sesuai.

Gimana caranya?

1. Cek Kesehatan Keuanganmu

1615355075-zodiak-boros---freepik-bankete.jpgSumber: Zodiak paling boros (Freepik)

Pertama, kamu mesti cek dulu bagaimana kondisi kesehatan keuanganmu. Hitung berapa pemasukan yang kamu peroleh, lalu buat anggarannya. Misalnya, kebutuhan untuk berbelanja rumah tangga, kontrakan, tabungan, cicilan, dan dana darurat. Pencatatan ini akan membantu mengetahui peta keuangan kita. Dari situ kamu akan tahu apakah kamu punya penghasilan yang cukup, atau pengeluaranmu terlalu besar.

2. Cek Kebocoran Anggaran

Kalau kamu merasa bahwa pengeluaran bulananmu terlalu besar atau uang selalu habis, kamu perlu cek apakah ada kebocoran dalam pengelolaan anggaranmu. Kamu bisa mulai dari memeriksa anggaran mana yang perlu dikurangi. Hal inilah yang akan membantumu ‘menambal’ kebocoran anggaran.

3. Cermati Apa Masalahnya

1615355103-zodiak-boros---freepik-wayhomestudio.jpgSumber: Zodiak paling boros. (Freepik)

Jika pemasukanmu lebih kecil dibandingkan pengeluaran, sebaiknya kamu membuat perencanaan anggaran setiap kali menerima penghasilan. Hindari membelanjakan uang langsung sesudah menerima penghasilan.

Sortir anggaran yang terlalu besar. Kalau tidak bisa dihilangkan, pertimbangkan untuk menunda pengeluaran tersebut. Jika tidak ada anggaran yang bisa dikurangi, maka kamu perlu pertimbangkan untuk menambah pemasukan.

4. Ubah Gaya Hidup

Untuk mencapai tujuan keuangan yang sehat, kamu mesti berani untuk mengubah gaya hidup dan kebiasaan, guys. Misalnya, mengutamakan kualitas daripada merek ketika membeli barang, lebih banyak memasak sendiri daripada makan di restoran, dan lain-lain. Selain itu, hindari membeli barang karena dorongan keinginan, bukan kebutuhan.

5. Cicilan yang Produktif

1615355084-zodiak-boros---freepik-drobotdean.jpgSumber: Zodiak paling boros.(Freepik)

Nggak ada salahnya kok membeli barang dengan cara mencicil. Namun, menurut Juan, sebaiknya kamu memilih cicilan yang produktif. Misalnya, kamu membeli laptop dengan cara kredit. Maka, selain untuk bekerja, gunakan laptop untuk mencari penghasilan tambahan seperti menulis kreatif, membuat desain, dan lain-lain.

6. Jaga Rasio Utang dan Pendapatan

Idealnya, utang yang kamu buat tidak boleh lebih dari 35 persen pendapatan. Jaga rasio utang ini tetap sehat dengan menyelesaikan pinjaman tepat waktu, tidak menambah utang, dan tidak menyelesaikan utang dengan pinjaman lain alias ‘gali lubang tutup lubang’.

Melakukan perencanaan keuangan tidak berarti mengencangkan ikat pinggang sekencang-kencangnya, guys. Perencanaan yang baik juga bukan jalan untuk menjadi kaya, tapi untuk membuat keuangan lebih sehat. Menurut Juan, agar sukses merencanakan keuangan, rumusnya ada tiga, guys, yaitu menentukan tujuan, menyesuaikan tujuan dengan kemampuan, dan lihat kondisi keuanganmu saat ini.

So, apakah kondisi keuanganmu sudah sehat?

Komentar
paper plane

Berita Terkait
    Berita Terkait