URtrending

7 Warga yang Kumandangkan Azan Jihad Akhirnya Minta Maaf

Nivita Saldyni, Rabu, 2 Desember 2020 19.42 | Waktu baca 2 menit
WhatsApp ShareFacebook ShareTwitter ShareLinkedin Share
7 Warga yang Kumandangkan Azan Jihad Akhirnya Minta Maaf
Image: Anggi Wahyudin (tengah) didampingi enam pelaku azan jihad yang viral di media sosial membacakan permintaan maaf, Selasa (1/12/2020). (Twitter @tjhinfar21)

Majalengka - Urbanreaders, masih ingat video viral muazin yang mengumandangkan azan disertai kalimat hayya alal jihad? Setelah membuat heboh jagat media sosial, kini tujuh orang di balik video viral itu minta maaf.

Video permintaan maaf enam orang warga Desa Sadasari, Kecamatan Argapura dan satu warga Desa Kumbung Kecamatan Rajagaluh, Kabupaten Majalengka, Jawa Barat itu pun kembali ramai di media sosial. Salah satunya ada akun Twitter @tjhinfar21 nih yang ikut menyebarkan video permintaan maaf mereka.

Dalam video berdurasi 1 menit 43 detik itu, Anggi Wahyudin, salah satu pelaku azan jihad yang viral tampak membacakan surat permintaan maaf.

Bersama dengan enam pelaku lainnya, Candra Purnama, Asep Kurniawan, Ahmad Kusaeri, Sahaad, Fuad Azhari, dan Ahmad Syarif Hidayat, ia menyampaikan pernyataan maaf di hadapan Plt Desa Sadasari Abdul Miskad dan saksi lainnya.

"Melalui surat pernyataan ini kami tujuh orang di atas memohon maaf kepada semua pihak, atas video yang sempat viral sebelumnya. Permohonan maaf ini kami sampaikan kepada warga Desa Sadasari, pemerintah desa dan kepada umat Islam pada umumnya," kata Anggi saat membacakan surat permintaan maaf.

Anggi mengatakan, video viral yang mereka buat mungkin berbau SARA dan menyinggung suatu agama. Namun ia menegaskan bahwa video tersebut dibuat tanpa ada motif tertentu, guys.

"Kami tidak ada tendensi apapun ketika membuat video itu. Kami tidak bermaksud memfitnah, menuduh, ataupun menyerang pihak manapun," imbuhnya.

Mereka pun mengakhu khilaf dan meminta maaf kepada seluruh pihak yang merasa tak nyaman dengan keberadaan yang telah mereka buat sebelumnya.

"Jika ada pihak yang merasa risih dan tidak nyaman, kami memohon maaf dari lubuk hati yang paling dalam dan kami mengaku bersalah. Kami khilaf dan berjanji tidak akan mengulanginya hal serupa di lain kesempatan," pungkasnya.

Komentar
paper plane

Berita Terkait
    Berita Terkait