URstyle

Panduan ‘Mencampur’ Jenis Vaksin saat Vaksinasi Booster Ke-2

Urbanasia, Rabu, 25 Januari 2023 14.05 | Waktu baca 2 menit
WhatsApp ShareFacebook ShareTwitter ShareLinkedin Share
Panduan ‘Mencampur’ Jenis Vaksin saat Vaksinasi Booster Ke-2
Image: Ilustrasi vaksinasi COVID-19 (Dok. Humas Pemkot Surabaya)

Jakarta - Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mengeluarkan Surat Edaran (SE) Nomor HK.02.02/C/380/2023 tentang Vaksinasi COVID-19 Dosis Booster Ke-2 Bagi Kelompok Masyarakat Umum.

Dalam SE yang diteken Dirjen Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kemenkes, Maxi Rein Rondonuwu itu menjelaskan tentang pemberian vaksinasi booster ke-2 mulai 24 Januari kemarin. 

Disebutkan, pemberian vaksinasi booster ke-2 ini didasarkan pada rekomendasi Komite Ahli Penasihat Ahli Imunisasi Nasional (Indonesia Technical Advisory Group on Immunization/ITAGI) dalam surat nomor ITAGI/SR/23/2022 tanggal 24 November 2022 tentang Update Kajian Vaksinasi COVID-19 Dosis Booster Kedua bagi Masyarakat.

Vaksinasi booster ke-2 diberikan dengan jangka waktu 6 bulan sejak booster pertama dan harus didapat dari fasilitas kesehatan.

Vaksin yang diberikan pada booster kedua ini harus yang sudah mendapat izin penggunaan darurat dari BPOM. Masyarakat juga boleh ‘mencampur’ jenis vaksin, atau vaksin yang berbeda antara booster pertama dan booster kedua. 

Namun ada aturan atau panduan terkait ‘mencampur’ jenis vaksin ini. Berikut panduannya dari Kementerian Kesehatan.

1. Booster pertama Sinovac

AstraZeneca diberikan separuh dosis (half dose) atau 0,25 ml

Pfizer diberikan separuh dosis (half dose) atau 0,15 ml

Moderna diberikan dosis penuh (full dose) atau 0,5 ml

Sinopharm diberikan dosis penuh (full dose) atau 0,5 ml

Sinovac diberikan dosis penuh (full dose) atau 0,5 ml

Zifivax dosis penuh (full dose) atau 0,5 ml

Indovac diberikan dosis penuh (full dose) atau 0,5 ml

Inavac dosis penuh (full dose) atau 0,5 ml

2. Booster pertama AstraZeneca

Moderna diberikan separuh dosis (half dose) atau 0,25 ml

Pfizer diberikan separuh dosis (half dose) atau 0,15 ml

AstraZeneca diberikan dosis penuh (full dose) atau 0,5 ml

3. Booster pertama Pfizer

Pfizer diberikan dosis penuh (full dose) atau 0,3 ml

Moderna diberikan separuh dosis (half dose) atau 0,25 ml

AstraZeneca diberikan dosis penuh (full dose) atau 0,5 ml

4. Booster pertama Moderna

Moderna diberikan separuh dosis (half dose) atau 0,25 ml

Pfizer diberikan separuh dosis (half dose) atau 0,15 ml

5. Booster pertama Janssen (J&J)

Janssen (J&J) diberikan dosis penuh (full dose) atau 0,5 ml

Pfizer diberikan dosis penuh (full dose) atau 0,3 ml

Moderna diberikan separuh dosis (half dose) atau 0,25 ml

6. Booster pertama Sinopharm

Sinopharm diberikan dosis penuh (full dose) atau 0,5 ml

Zivifax diberikan dosis penuh (full dose) atau 0,5 ml

7. Booster pertama Covovax

Covovax diberikan dosis penuh (full dose) atau 0,5 ml

Komentar
paper plane

Berita Terkait
    Berita Terkait