URstyle

Lansia Sudah Bisa Booster Kedua Vaksin COVID-19

Annisa Tiara Jelita, Rabu, 23 November 2022 12.16 | Waktu baca 3 menit
WhatsApp ShareFacebook ShareTwitter ShareLinkedin Share
Lansia Sudah Bisa Booster Kedua Vaksin COVID-19
Image: Ilustrasi vaksin booster COVID-19. (Freepik/Tirachardz)

Jakarta - Seiring dengan meningkatnya kasus COVID-19 di Indonesia, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mengumumkan bahwa lansia akan mendapatkan vaksin booster kedua, atau vaksin keempat, secepatnya.

Dilansir dari laman resmi Kemenkes Rabu (23/11/2022), kebijakan terkait pemberian booster kedua tersebut diatur dalam Surat Edaran Nomor HK.02.02/C/5565/2022 tentang Vaksinasi COVID-19 Dosis Booster ke-2 Bagi Kelompok Lanjut Usia. Hal ini ditetapkan oleh Direktur Jendral Pencegahan dan Pengendalian Penyakit, Maxi Rein Rondonuwu pada Selasa, (22/22/2022).

Juru bicara Kemenkes, M. Syahril mengatakan bahwa kebijakan dilakukan agar kelompok rentan mendapatkan perlindungan ekstra, mengurangi tingkat keparahan, dan mengurangi tingkat kematian akibat virus COVID-19.

Bagi lansia yang sudah mendapat booster pertama sejak 6 bulan yang lalu, akan diperbolehkan untuk melakukan booster kedua. Jika booster pertama belum dilakukan, maka dipersilakan untuk melakukan booster pertama terlebih dahulu.

Syahril menekankan agar percepatan vaksinasi booster kedua lansia berjalan beriringan dengan vaksinasi primer dan booster pertama. Pelaksanaannya juga harus dijalankan secara bersamaan di seluruh Indonesia.

“Percepatan vaksinasi baik primer maupun booster perlu dilakukan mengingat pasien COVID-19 yang meninggal sebagian besar adalah masyarakat yang belum divaksinasi, lansia dan orang dengan penyakit penyerta,” kata Syahril.

Berikut adalah jenis vaksin yang dapat digunakan untuk vaksinasi booster kedua bagi lansia, disesuaikan dengan jenis vaksin yang didapat saat booster pertama.

1. Kombinasi untuk booster pertama Sinovac

AstraZeneca diberikan separuh dosis (half dose) atau 0,25 ml
Pfizer diberikan separuh dosis (half dose) atau 0,15 ml
Moderna diberikan dosis penuh (full dose) atau 0,5 ml
Sinopharm diberikan dosis penuh (full dose) atau 0,5 ml
Sinovac diberikan dosis penuh (full dose) atau 0,5 ml
Indovac diberikan dosis penuh (full dose) atau 0,5 ml

2. Kombinasi untuk booster pertama AstraZeneca

- Moderna diberikan separuh dosis (half dose) atau 0,25 ml
- Pfizer diberikan separuh dosis (half dose) atau 0,15 ml
- AstraZeneca diberikan dosis penuh (full dose) atau 0,5 ml

3. Kombinasi untuk booster pertama Pfizer

- Pfizer diberikan dosis penuh (full dose) atau 0,3 ml
- Moderna diberikan separuh dosis (half dose) atau 0,25 ml
- AstraZeneca diberikan dosis penuh (full dose) atau 0,5 ml

4. Kombinasi untuk booster pertama Moderna

- Moderna diberikan separuh dosis (half dose) atau 0,25 ml
- Pfizer diberikan separuh dosis (half dose) atau 0,15 ml

5. Kombinasi untuk booster pertama Janssen (J&J)

- Janssen (J&J) diberikan dosis penuh (full dose) atau 0,5 ml
- Pfizer diberikan dosis penuh (full dose) atau 0,5 ml
- Moderna diberikan separuh dosis (half dose) atau 0,25 ml

6. Kombinasi untuk booster pertama Sinopharm

- Sinopharm diberikan dosis penuh (full dose) atau 0,5 ml
- Zivifax diberikan dosis penuh (full dose) atau 0,5 ml

7. Kombinasi untuk booster pertama Covovax

- Covovax diberikan dosis penuh (full dose) atau 0,5 ml.

Komentar
paper plane

Berita Terkait
    Berita Terkait