URstyle

Ada 15 Suspek Hepatitis Akut, Menkes Minta Orangtua Jaga Kebersihan Anak

Hanisa Sutoyo, Selasa, 10 Mei 2022 08.28 | Waktu baca 2 menit
WhatsApp ShareFacebook ShareTwitter ShareLinkedin Share
Ada 15 Suspek Hepatitis Akut, Menkes Minta Orangtua Jaga Kebersihan Anak
Image: Menkes Budi Gunadi Sadikin saat memberikan keterangan pers, Senin (09/05/2022) (Dok. Setkab)

Jakarta - Penyakit hepatitis akut saat ini menjadi kekhawatiran besar bagi para orangtua. Pasalnya, penyakit ini diduga telah masuk ke Indonesia setelah tiga anak meninggal dunia akibat terinfeksi penyakit misterius ini. 

Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin meminta masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan dan melakukan tindak pencegahan dengan menjaga kebersihan diri. 

“Virus ini menularnya lewat asupan makanan yang lewat mulut, jadi kalau bisa rajin cuci tangan saja supaya kita pastikan yang masuk ke anak-anak kita itu bersih,” ujar Menkes dalam keterangan pers usai mengikuti rapat yang dipimpin oleh Presiden RI Joko Widodo (Jokowi), di Kantor Presiden, Jakarta, Senin (9/5/2022).

Gejala umum dari penyakit hepatitis akut ini adalah mual, muntah, sakit perut, diare, dan terkadang disertai demam ringan. 

Kemudian jika makin parah gejala akan semakin berat, di antaranya air kencing berwarna pekat seperti teh dan buang air besar berwarna putih pucat.

Menkes meminta kepada para orangtua untuk segera memeriksakan anak mereka jika mengalami gejala awal tadi.

"Kalau dia buang air besar dan kemudian mulai ada demam nah itu dicek SGPT- SGOT-nya. Kalau sudah di atas 100, lebih baik di-refer ke fasilitas kesehatan terdekat. SGPT-SGOT normalnya di level 30-an, kalau sudah naik agak tinggi sebaiknya di-refer ke fasilitas kesehatan terdekat,” ujarnya.

Saat ini di Indonesia tercatat telah ada 15 kasus dugaan atau suspek hepatitis akut. Tiga kasus pertamanya dilaporkan setelah badan kesehatan dunia (WHO) menyampaikan adanya kejadian luar biasa di Eropa. 

Menkes menambahkan, pihaknya juga telah berkomunikasi dengan Centers for Disease Control and Prevention Amerika Serikat dan pemerintah Inggris untuk memperoleh informasi mengenai penyakit ini.

Sejauh ini, jelas Menkes, belum ada kesimpulan pasti virus apa yang menyebabkan hepatitis akut ini. Indonesia juga turut melakukan penelitian bersama dengan WHO dan badan kesehatan negara-negara lain.

“Kemungkinan besar adalah adenovirus strain 41, tapi ada juga banyak kasus yang tidak ada adenovirus strain 41 ini,” tambahnya.

Komentar
paper plane

Berita Terkait
    Berita Terkait