URstyle

IDAI: Hepatitis Akut Berat Tidak Dikaitkan dengan Vaksin COVID-19

Nivita Saldyni, Sabtu, 7 Mei 2022 12.19 | Waktu baca 2 menit
WhatsApp ShareFacebook ShareTwitter ShareLinkedin Share
IDAI: Hepatitis Akut Berat Tidak Dikaitkan dengan Vaksin COVID-19
Image: Ketua UKK Gastro-Hepatologi IDAI Dr dr Muzal Kadim, SpA(K) dalam wawancara virtual, Sabtu (7/5/2022). (Dok. Nivita/Urbanasia)

Jakarta - Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) menyatakan investigasi masih terus dilakukan terkait hepatitis akut dan belum diketahui penyebabnya yang menyerang anak-anak. Namun Ketua Unit Kerja Koordinasi (UKK) Gastro-Hepatologi IDAI Dr dr Muzal Kadim, SpA(K) mengatakan, penyakit ini tak dikaitkan dengan vaksin COVID-19. 

"Sampai saat ini hepatitis akut berat ini tidak dikaitkan dengan vaksin COVID-19 karena sebagian besar dari kasus yang muncul saat ini justru belum divaksin karena kebanyakan adalah anak di bawah umur enam tahun," kata Muzal dalam wawancara virtual yang diikuti Urbanasia, Sabtu (7/5/2022). 

Bahkan di Inggris, kata Muzal, ditemukan kasus pada pasien berusia di bawah dua tahun. Sehingga mereka belum mendapatkan vaksin COVID-19.

"Jadi sampai saat ini tidak dikaitkan dengan vaksin (COVID-19)," tegasnya. 

Sementara terkait beredarnya isu hepatitis akut yang berhubungan dengan COVID-19, Muzal menjelaskan hal itu masih dugaan. Sehingga belum diketahui pasti kejadian tersebut terjadi secara bersamaan atau penyebab langsung. 

"Ini masih dugaan. Apakah itu suatu coincidence artinya bersamaan, atau sebagai penyebab langsung. Itu masih berupa dugaan," ungkap Muzal. 

"Sebab selama ini COVID-19 tidak pernah menimbulkan gejala seperti yang hepatitis akut berat ini," sambungnya.

Sementara saat ini, kata Muzal, memang kasus yang ditemukan virus SARS-CoV-2 dan adenovirus dalam pasien. Namun mana yang menyebabkan pasien hepatitis akut bergejala berat masih belum ditemukan.

"Sampai saat ini WHO (Organisasi Kesehatan Dunia) dan beberapa negara lainnya, dan kami masih melakukan investigasi penyebab pastinya," pungkas.

Sebelumnya, pada 15 April 2022, WHO telah menyatakan hepatitis akut yang menyerang anak-anak di Eropa, Amerika dan Asia sebagai kejadian luar biasa (KLB). Namun belum diketahui penyebab dari kasus tersebut. 

Sementara di Indonesia tiga pasien anak yang diduga mengalami hepatitis akut yang belum diketahui penyebabnya.

Kementerian Kesehatan melaporkan, ketiganya meninggal dunia saat dirawat di RSUPN Dr. Cipto Mangunkusumo Jakarta dalam kurun waktu yang berbeda dengan rentang dua minggu terakhir hingga 30 April 2022.

 

Komentar
paper plane

Berita Terkait
    Berita Terkait