URnews

Ahli Poligraf Sebut Kuat Ma'ruf Bohong Tak Lihat Sambo Tembak Brigadir J

Putri Rahma, Kamis, 15 Desember 2022 10.52 | Waktu baca 2 menit
WhatsApp ShareFacebook ShareTwitter ShareLinkedin Share
Ahli Poligraf Sebut Kuat Ma'ruf Bohong Tak Lihat Sambo Tembak Brigadir J
Image: Ahli Poligraf Aji Fibrianto Ar-Rosyid (tengah) hadir sebagai saksi ahli dalam sidang lanjutan kasus pembunuhan Brigadir J di PN Jakarta Selatan, Rabu (14122022). (ANTARA)

Jakarta - Ahli poligraf atau uji kebohongan dari Polri Aji Febrianto Ar-Rosyid mengatakan bahwa terdakwa kasus pembunuhan Nofriansyah Yosua Hutabarat alias Brigadir J yaitu Kuat Ma'ruf terindikasi berbohong terkait ia tidak melihat Ferdy Sambo menembak Brigadir J.

"Untuk indikasi kedua, untuk saudara Kuat yang dilakukan pemeriksaan pada tanggal 9 September adalah 'Apakah kamu melihat Pak Sambo menembak Yosua?' jawabannya Saudara Kuat adalah Tidak. Hasilnya bohong," kata Aji di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan (PN Jaksel), Rabu (14/12/2022).

Aji mengungkapkan bahwa Kuat Ma'ruf telah menjalani dua kali tes poligraf. Pertanyaan pada tes poligraf pertama Kuat Ma'ruf menunjukkan bahwa ia tidak berbohong ketika ditanya apakah Kuat memergoki persetubuhan Putri Candrawathi dengan Brigadir J.

"Dia jujur dia tidak memergoki. Tidak melihat," ujar Aji.

Adapun dalam pemeriksaan poligraf pertama, Kuat memperoleh skor positif 9. Sedangkan pemeriksaan kedua mendapatkan skor minus 13.

Skor minus sendiri menunjukkan adanya indikasi kebohongan atau deception indicated. Sementara untuk skor positif artinya tidak ada indikasi kebohongan atau no deception indicated (NDI).

Tak cuma Kuat Ma'ruf, tes poligraf juga dijalani oleh Ricky Rizal dan hasil menunjukkan bahwa Ricky Rizal tidak terindikasi berbohong.

"Yang pertama adalah berkaitan dengan Saudara Ricky Rizal 'Apakah seseorang menyuruhmu mengambil senjata api Yosua?' jawabannya tidak. Ini jawaban Jujur," jelasnya.

Aji juga mengatakan bahwa pada pemeriksaan kedua tes poligraf yang dijalani oleh Ricky Rizal menunjukkan tidak ada indikasi bohong dan memperoleh skor positif 19 dan positif 11.

"Jujur, Ricky tidak melihat pak Sambo menembak," kata Aji.

"Pertanyaannya, Apakah kamu memberikan keterangan palsu bahwa kamu tidak menembak Yosua?' saudara Richard menjawab tidak. 'Tidak' nya ini jujur. Richard ini menembak Yosua," ungkap Aji.

Aji mengatakan bahwa tes poligraf memiliki batas terendah sebesar 93 persen, ia juga mengatakan hingga saat ini belum ada yang pernah melakukan manipulasi pemeriksaan poligraf. Selain itu, Aji menyebutkan bahwa hanya sekitar 4 sampai 5 orang yang berhasil lolos tes poligraf dari jutaan pemeriksaan.

Komentar
paper plane

Berita Terkait
    Berita Terkait