Apa Itu Eating Disorder dan Bagaimana Mengatasinya?

Jakarta - Urbanreaders sudah pernah tahu apa itu eating disorder atau gangguan makan? 

Eating disorder adalah salah satu kondisi psikologis yang menyebabkan penderitanya memiliki kebiasaan makan yang tidak sehat. Gangguan ini dapat berupa obsesi terhadap makanan, berat badan, atau bentuk tubuh.

Dilansir Healthline, kasus eating disorder di Amerika Serikat terjadi pada sekitar 20 juta perempuan dan lebih dari 10 juta laki-laki, loh. 
 
Ada beberapa hal yang membuat para penderita mengalami eating disorder. Apa saja itu?

1. Faktor biologi

Sumber: Ilustrasi diet. (Pixabay)

Kondisi tubuh seperti ketidakseimbangan hormon, neurotransmitter (zat kimia otak), dan kurangnya gizi, bisa mengakibatkan eating disorder.

2. Faktor psikologis

Sumber: Ilustrasi diet (Freepik)

Adanya gangguan ini disebabkan oleh kondisi kejiwaan seseorang yang menentukan cara pandangnya terhadap tubuh sendiri. 

Misalnya, memiliki gambaran tersendiri tentang bentuk tubuh yang ideal, suka membandingkan tubuh sendiri dengan orang lain, dan cenderung merasa tidak puas dengan body image-nya.

3. Anggapan Umum tentang Bentuk Tubuh Ideal

Sumber: Ilustrasi eating disorder (Freepik/dimaberlin)

Media sosial, pergaulan, dan tekanan dalam masyarakat akan bentuk tubuh yang dianggap ideal, dapat meningkatkan ketidakpuasan pada tubuh sendiri. Lama kelamaan rasa tidak puas ini berkembang menjadi gangguan makan.

4. Terisolasi dari Pergaulan

Sumber: Ilustrasi eating disorder (Freepik/nndanko)

Kurangnya interaksi sosial atau nggak punya cukup banyak teman, secara tidak langsung dapat memicu gangguan makan seperti anoreksia. 

Seseorang yang merasa kurang mendapatkan dukungan sosial, dapat mengalami kecemasan dan merasa terisolasi dari lingkungan sekitar.

5. Tuntutan Pekerjaan

Sumber: Ilustrasi eating disorder (Freepik/nomadsoul1)

Jenis profesi tertentu mengharuskan seseorang untuk kurus sehingga membuat orang berusaha sekuat tenaga melakukan diet ketat. 

Mereka akan berusaha memenuhi standar atau tuntutan dari pekerjaan yang digelutinya.

Lalu, bagaimana cara mengatasinya?

Untuk mengatasi gangguan ini, penderita mesti berkonsultasi dengan dokter dan psikolog. Para ahli akan melakukan tindakan penanganan seperti melakukan pengobatan, perawatan, dan memberikan konseling.

Proses ini biasanya memakan waktu cukup lama hingga berbulan-bulan, dengan pengawasan ketat dari para ahli.