URnews

Apa Itu Inflasi? Begini Penjelasannya

Elga Nurmutia, Rabu, 13 Oktober 2021 16.24 | Waktu baca 3 menit
WhatsApp ShareFacebook ShareTwitter ShareLinkedin Share
Apa Itu Inflasi? Begini Penjelasannya
Image: Ilustarsi inflasi. (Pixabay/stevepb)

Jakarta - Bagi sebagian orang, mungkin kata inflasi ini sudah tidak asing lagi. Selain itu, kata inflasi juga kerap kali terdengar pada berita mengenai stabilitas perekonomian. Jadi, apa itu inflasi? 

Inflasi ini merupakan sebuah keadaan di mana terjadinya kenaikkan harga-harga dari barang dan juga jasa.

Kali ini, Urbanasia akan membagikan informasi seputar inflasi, Rabu (13/10/2021), sebagai berikut.

Pengertian Inflasi

Apa itu inflasi? Menurut Bank Indonesia (BI) inflasi adalah diartikan sebagai kenaikan harga barang dan jasa secara umum dan terus menerus dalam jangka waktu tertentu. Sementara itu, deflasi merupakan kebalikan dari inflasi, yakni penurunan harga barang secara umum dan terus menerus.

Rupanya, inflasi ini disebabkan oleh sejumlah faktor. Salah satunya, permintaan yang tinggi terhadap suatu barang ataupun jasa hingga menjadikan harga barang ataupun jasa itu mengalami kenaikan.

Penyebab Inflasi

Adapun, penyebab inflasi yang lain, seperti adanya peningkatan untuk biaya melakukan produksi, uang yang beredar di masyarakat bertambah, dan juga ada ketidakseimbangan diantara permintaan dan juga penawaran. 

Kemudian, ada penyebab inflasi dari perilaku masyarakat yang kerap kali membuat prediksi atau inflasi ekspektasi. Bukan hanya itu, rupanya penyebab inflasi ini dikarenakan terjadinya kekacauan ekonomi dan politik yang terjadi di Indonesia ketika ada kerusuhan pada tahun 1998.  

Dampak inflasi kerap kali identik dengan efek negatif. Hal itu dikarenakan adanya kenaikan harga barang yang membuat daya beli masyarakat menjadi turun, khususnya masyarakat dengan pendapatan menengah ke bawah.

Adapun, dampak inflasi menurut Bank Indonesia, dampak inflasi yang tinggi akan menyebabkan pendapatan riil masyarakat akan terus mengalami penurunan sehingga standar hidup dari masyarakat pun turun dan akhirnya menjadikan semua orang, khususnya orang miskin,menjadi tambah miskin. 

Lalu, dampak inflasi yang tidak stabil pun akan menimbulkan sebuah ketidakpastian (uncertainty) untuk pelaku ekonomi dalam menentukan sebuah keputusan. Berdasarkan pengalaman empiris terlihat, bahwa inflasi yang tidak stabil akan menyulitkan bagi keputusan masyarakat dalam sejumlah kegiatan, seperti konsumsi, investasi, dan juga produksi. Kemudian, pada akhirnya pertumbuhan ekonomi mengalami penurunan.

Bukan hanya itu, tingkat dampak inflasi domestik yang lebih tinggi daripada tingkat inflasi yang terjadi negara tetangga membuat tingkat bunga domestik riil menjadi tidak kompetitif hingga bisa memberikan tekanan terhadap nilai Rupiah. 

Perhitungan inflasi 

Perhitungan inflasi yang dilakukan Badan Pusat Statistik (BPS). Kenaikan harga dari satu ataupun dua barang saja tidak bisa dikatakan sebagai inflasi terkecuali apabila kenaikan terjadi secara meluas (atau menimbulkan kenaikan harga) pada barang yang lain.

BPS ini melakukan perhitungan inflasi melalui Indeks Harga Konsumen (IHK) atau biasa disebut dengan indeks pengeluaran. IHK terdiri dari pengeluaran bahan makanan dan makanan jadi serta ditambah dengan minuman dan juga tembakau. 

Komponen dalam IHK yang lainnya dalam perhitungan inflasi, yaitu pengeluaran perumahan, sandang, kesehatan, pendidikan dan olahraga, transportasi dan komunikasi. Data dalam mengelompokannya BPS dapatkan dari Survei Biaya Hidup (SBH) yang secara rutin dilaksanakan, hal itu dilakukan per daerah bahkan secara nasional juga.

Nah, itu dia informasi yang dapat Urbanasia sampaikan. Semoga bermanfaat!

Komentar
paper plane

Berita Terkait
    Berita Terkait