URstyle

Aplikasi Ini Bisa Diagnosis Kondisi Paru-paru dari Suara Batuk

Anisa Kurniasih, Jumat, 22 April 2022 04.21 | Waktu baca 2 menit
WhatsApp ShareFacebook ShareTwitter ShareLinkedin Share
Aplikasi Ini Bisa Diagnosis Kondisi Paru-paru dari Suara Batuk
Image: Ilustrasi smartphone (Pixabay/pexels)

Jakarta – Terobosan baru di dunia kesehatan terus berkembang seiring dengan kemajuan teknologi. 

Hal itu dibuktikan oleh Alodokter lewat aplikasinya yang bisa mendiagnosis 6 kondisi paru-paru yang berbeda seperti infeksi paru, asma, penyakit paru obstruktif kronis (PPOK), ISPA, batuk rejan, dan bronkitis hanya dari mendeteksi suara batuk.
 
Aplikasi ini mengklaim tingkat akurasi diagnosisnya berkisar dari 87-97%, yang berarti sama akuratnya dengan pemeriksaan konvensional. 

Nah, pengalaman diagnosis ini dikembangkan bekerja sama dengan ResApp, perusahaan teknologi diagnosis kesehatan digital dari Australia.

Teknologi ini dikembangkan dengan cara mencocokkan ciri-ciri dari suara batuk dengan diagnosis klinis. Perusahaan tersebut telah mendapatkan akreditasi di Indonesia dan Australia.
 
“Yang membuat teknologi ini berbeda adalah Anda tidak memerlukan gadget tambahan, cukup gunakan smartphone yang Anda miliki. Anda tinggal batuk di dekat smartphone, kemudian dalam beberapa detik, dokter kami bisa langsung mengetahui diagnosis secara otomatis dari sistem,”kata Suci Arumsari, Suci Arusmari selaku Co Founder & President Director Alodokter.

Ia menjelaskan, jenis teknologi diagnosis berbasis smartphone ini adalah terobosan baru untuk telemedisin karena tidak membutuhkan device tambahan.

Dengan adanya teknologi ini, dokter jadi lebih mudah untuk mendiagnosis lebih banyak penyakit dan memberikan perawatan secara lebih efisien dari jarak jauh, serta membantu pasien menangani permasalahan kesehatan dengan lebih cepat tanpa perlu keluar rumah. 

Setiaji, Staf Ahli Menteri Kesehatan Bidang Teknologi Kesehatan mengatakan, pemerintah mendukung penuh produk dan teknologi telemedisin dalam membantu visi dan misi untuk menghadirkan akses kesehatan yang lebih baik pada masyarakat. 

Hadirnya inovasi yang disajikan oleh Alodokter ini mampu membuat masyarakat merasakan sendiri teknologi kesehatan inovatif yang terus berkembang. 

'Inovasi di dunia digital kesehatan secara paralel juga menjaga kepercayaan data dari para pasien/pengguna dengan pemanfaatan standard internasional untuk perlindungan dan keamanan data," kata dia. 
 
“ResApp telah lulus tes dalam 22 clinical trial dan telah dipublikasikan oleh banyak jurnal medis. Tidak sampai disitu tetapi juga telah melalui uji pada pengguna dengan grup usia yang berbeda-beda; anak-anak, remaja, dewasa, dan senior baik di rumah sakit maupun di klinik. 

"Inilah fungsinya sama dengan tes medis pada umumnya yaitu digunakan oleh dokter untuk mengonfirmasi diagnosa setelah melakukan penilaian terhadap gejala pasien.” tutup dr Alni Magdalena, Head of Medical Community Operations Alodokter.

Komentar
paper plane

Berita Terkait
    Berita Terkait