URnews

Arab Saudi Bertahap Buka Umrah, Kemenag Harap Indonesia Dapat Izin

Nivita Saldyni, Rabu, 23 September 2020 15.48 | Waktu baca 3 menit
WhatsApp ShareFacebook ShareTwitter ShareLinkedin Share
Arab Saudi Bertahap Buka Umrah, Kemenag Harap Indonesia Dapat Izin
Image: Jemaah umrah Tombo Ati Tour (Ilustrasi/Instagram @tomboatitour)

Jakarta - Kerajaan Arab Saudi akhirnya mulai membuka penyelenggaraan ibadah umrah secara bertahap mulai awal Oktober 2020. Sayangnya pembukaan kembali ini masih terbatas bagi warga negara dan ekspatriat yang tinggal di sana guys.

Dirjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah Nizar mengatakan hingga saat ini Kerajaan Arab Saudi masih mempertimbangkan untuk membuka umrah bagi muslim dari luar negaranya. Mereka pun belum merilis negara mana saja akan mendapat izin memberangkatkan jemaah.

"Saudi dalam pengumumannya menyebut akan merilis daftar negara mana saja yang akan mendapatkan izin memberangkatkan jemaah umrah. Jadi kami masih menunggu rilis dari Kemenkes Saudi. Kami berharap Indonesia termasuk yang mendapat izin memberangkatkan," kata Dirjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah Nizar di Jakarta, Rabu (23/9/2020).

Nizar mengatakan selama ini pihaknya terus berkoordinasi dengan Konsul Haji KJRI Jeddah, maskapai penerbangan maupun Penyelenggara Perjalanan Ibadah Umrah (PPIU) terkait persiapan kembali dibukanya penyelenggaraan ibadah umrah. Apalagi pemberangkatan jemaah umrah telah tertunda sejak 27 Februari 2020 lalu.

“Kami sudah minta ke Konsul Haji KJRI untuk ikut memantau kemungkinan Indonesia mendapat izin memberangkatkan jemaah umrah. Koordinasi dengan PPIU dan maskapai terus dilakukan. Kami minta jemaah umrah yang tertunda menjadi prioritas untuk diberangkatkan. Kami juga membahas penerapan protokol kesehatan dalam pelaksanaan umrah di masa COVID-19 bersama dengan Kemenkes,” jelas Nizar panjang lebar.

Sementara itu Direktur Bina Umrah dan Haji Khusus M. Arfi Hatim juga mengatakan, keberangkatan jemaah umrah asal Indonesia masih menunggu rilis daftar negara yang mendapat izin dari Saudi. Nah, sambil menunggu kepastian ini Arif mengaku pihaknya tetap melakukan persiapan.

“Kami akan melakukan sosialisasi kepada PPIU dan jemaah terkait penerapan protokol kesehatan. Kami juga akan minta kepada PPIU untuk menyosialisasikan penerapan protokol kesehatan dalam kegiatan manasik umrah yang mereka lakukan,” pungkas Arfi.

Konsul Haji KJRI Jeddah Endang Jumali menambahkan, surat kabar Saudi Press Agency menuliskan ada tiga tahapan yang akan dilakukan Pemerintah Saudi dalam penyelenggaraan umrah di masa pandemi.

Pertama, mengizinkan warga negara Saudi dan ekspatriat yang tinggal di sana (mukimin) untuk menunaikan ibadah umrah mulai 4 Oktober 2020 M.

“Izin ini hanya untuk 30%  dari kapasitas Masjidil Haram sesuai hitungan protokol tindakan pencegahan penyebaran COVID-19, yaitu enam ribu jemaah umrah per hari,” kata Endang.

Kedua, mengizinkan ibadah umrah dan salat di Masjidil Haram bagi warga negara Saudi dan mukimin mulai 18 Oktober 2020 M.

“Jumlahnya bertambah menjadi  75% dari kapasitas Masjidil Haram sesuai hitungan protokol tindakan pencegahan, atau 15 ribu jemaah umrah per hari dan 40 ribu jemaah salat per hari,” jelasnya.

Ketiga, mengizinkan ibadah umrah dan salat bagi warga Saudi, mukimin dan warga dari luar kerajaan. Nah, rencananya kegiatan ini dibuka pada 1 November 2020 mendatang sambil menunggu pengumuman resmi kondisi pandemi COVID-19.

Pada tahap ini, Masjidil Haram diharapkan dapat menampung 100 persen sesuai hitungan protokol tindakan pencegahan, yaitu: 20 ribu jemaah umrah per hari dan 60 ribu jemaah salat per hari guys.

“Namun, Kemenkes Saudi nantinya akan merilis daftar negara dari luar kerajaan yang diizinkan masuk atau memberangkatkan jemaah. Kemenkes tentu akan mempertimbangkan perkembangan pandemi dan resiko kesehatan dari negara-negara tersebut,” tutupnya.

Komentar
paper plane

Berita Terkait
    Berita Terkait