URtainment

Artjog 2022: Pameran Seni Kontemporer Karya Seniman Lokal

Shelly Lisdya, Selasa, 19 Juli 2022 14.58 | Waktu baca 3 menit
WhatsApp ShareFacebook ShareTwitter ShareLinkedin Share
Artjog 2022: Pameran Seni Kontemporer Karya Seniman Lokal
Image: Ilustrasi - Pengunjung menikmati karya seni di Pameran Seni Rupa Artjog. (Shutterstock/rifkialfirahman).

Jakarta - Pameran Seni Artjog kembali. Bertempat di Jogja National Museum, Yogyakarta, Artjog berlangsung sejak 7 Juli hingga 4 September 2022.

Event tahunan yang sudah diadakan sejak 2008 ini kembali menghadirkan pameran seni kontemporer karya seniman lokal. 

Menurut Direktur Program Artjog, Gading Paksi, Artjog menjadi ajang ‘temu kangen’ antara seniman, karya seni, dan penikmatnya dalam satu ruangan. 

“Artjog adalah festival seni kontemporer yang tujuan utamanya adalah pameran seni rupa. Dalam penyelenggaraan Artjog, kami tidak menutup kesempatan untuk siapapun. Ruang lingkupnya dari mana saja. Tahun ini, kami ingin menekankan kembali bahwa Artjog adalah ruang yang sangat inklusif, untuk semua orang,” kata Gading dikutip dari laman Kemenparekraf, Selasa (19/7/2022).

Tahun ini,  jumlah seniman yang berpartisipasi lebih banyak dibanding tahun-tahun sebelumnya. Apalagi pelaksanaan Artjog sempat terkendala dua tahun karena pandemi. Gading menilai karya seni di Artjog kali ini lebih berkualitas dan variatif. Artjog 2022 memamerkan hasil eksperimen dan pengembangan ide para seniman.

“Banyak karya seni yang tidak terduga. Tahun ini, yang terdaftar sebagai nama ada 61 seniman, terdiri dari grup atau instansi. Mereka terlibat dalam satu pengerjaan karya yang sama sehingga membentuk collective artist yang terdiri dari 8-10 orang. Kurang lebih ada 150 hingga 200 karya seni yang dipamerkan di Artjog 2022,” ucap Gading.

Tema Artjog 2022 adalah Expanding Awareness yang merupakan subjudul dari rangkaian acara Arts In Common, sebuah program yang sudah dilaksanakan sejak 2019. Para kurator telah merangkum karya seni sejak 2019-2022 demi inklusifitas Artjog itu sendiri, termasuk dari dan untuk teman-teman difabel dan anak-anak.

Menurut Gading, tema ini menjadi salah satu sisi refleksi tentang apa yang terjadi 2 tahun kemarin. Penyelenggara ingin menegaskan bahwa Artjog aware dengan teman-teman sekitar, seperti anak-anak dan teman difabel yang kadang suka terlupakan dalam pameran seni.

“Kami ingin menjadikan peristiwa ini sebagai momentum inklusif, siapapun boleh terlibat,” tandasnya.

Secara tradisi, Artjog menampilkan karya dari commission artist, yaitu Ay Tjoe Christine, seorang seniman asal Bandung. Secara khusus, Gading menyebutkan bahwa dia dan penyelenggara  meminta seniman untuk membuat suatu karya yang ‘ramah anak’.

Komentar
paper plane

Berita Terkait
    Berita Terkait