URnews

AS Tak Akan Lockdown Meski Dilanda COVID-19 Varian Delta, Kenapa?

Alwin Jalliyani, Senin, 2 Agustus 2021 16.45 | Waktu baca 2 menit
WhatsApp ShareFacebook ShareTwitter ShareLinkedin Share
AS Tak Akan Lockdown Meski Dilanda COVID-19 Varian Delta, Kenapa?
Image: Ilustrasi Kota New York (Pixabay/butti_s)

Washington - Amerika Serikat (AS) tidak akan mengambil kebijakan lockdown lagi untuk menekan angka penyebaran COVID-19. Meskipun varian Delta memicu lonjakan kasus infeksi baru.

Hal ini disampaikan Pakar Penyakit Menular AS, Anthony Fauci, dalam wawancara ‘This Week’ ABC pada Minggu (1/8/2021).

Fauci menyampaikan bahwa persentase orang Amerika yang telah divaksinasi sudah cukup untuk menghindari lockdown.

"Ini tidak cukup untuk menghancurkan wabah, tetapi saya cukup percaya untuk tidak membiarkan kita masuk ke situasi seperti di musim dingin lalu (lockdown)," ujarnya.

Sementara itu, analis Reuters menyampaikan bahwa jumlah rata-rata kasus infeksi baru secara nasional meningkat dua kali lipat dalam 10 hari terakhir. Bahkan, jika negara bagian tidak melakukan penguncian lagi, penyebaran varian Delta masih dapat mengancam perekonomian.

Presiden Bank Federal Reserve Minneapolis, Neel Kashkari, mengatakan, varian Delta menciptakan banyak kehati-hatian diantara jutaan orang Amerika yang kehilangan pekerjaan dan dapat memperlambat pemulihan pasar tenaga kerja AS.

Lonjakan kasus varian Delta mengguncang dunia. Bahkan beberapa wilayah Asia yang sebelumnya relatif berhasil menahan COVID-19, seperti Filipina, Thailand, dan Vietnam, kini melakukan lockdown.

Di sisi lain, pemerintah AS sedang berupaya keras membujuk warganya untuk melakukan vaksinasi. Mulai dari menyiapkan hadiah uang tunai, mobil baru, hingga insentif lainnya bagi mereka yang mau divaksin.

"Kami memiliki 100 juta orang di negara ini yang memenuhi syarat untuk divaksinasi, namun tidak melakukan vaksinasi," kata Fauci.

Sekitar 58% orang Amerika telah menerima setidaknya satu dosis vaksin, mulai dari yang tertinggi 76% di Vermont hingga yang terendah 40% di Mississippi.

Setelah menurun selama berminggu-minggu, jumlah orang Amerika yang divaksinasi mulai meningkat lagi.

Komentar
paper plane

Berita Terkait
    Berita Terkait