URnews

Bali Siap Sambut Turis Mancanegara dengan Protokol Kesehatan Ketat 

Deandra Salsabila, Rabu, 13 Oktober 2021 19.10 | Waktu baca 3 menit
WhatsApp ShareFacebook ShareTwitter ShareLinkedin Share
Bali Siap Sambut Turis Mancanegara dengan Protokol Kesehatan Ketat 
Image: Potret Bali (iStock/tawatchaprako)

Jakarta - Terkendalinya pandemi COVID-19 di Indonesia membuat pemerintah mengizinkan kembali beberapa kegiatan masyarakat, termasuk sektor pariwisata khususnya di Pulau Bali. Kebijakan ini merupakan upaya mendorong pemulihan aktivitas sosial ekonomi Bali.

Pintu masuk Bali akan dibuka bagi wisatawan mancanegara. Turis asing diperbolehkan berwisata di Pulau Bali dengan menaati peraturan yang berlaku. Aturan tersebut seperti penerapan protokol kesehatan (prokes) ketat, status vaksinasi, dan ketentuan karantina.

Mengenai persiapan pembukaan Bali, Staf Ahli Bidang Manajemen Krisis Kemenparekraf Henky Manurung mengatakan telah dilakukan simulasi kedatangan pesawat, penerimaan di bandara, proses karantina, serta prosedur lain sesuai prokes juga telah dibahas dan ditetapkan.

“Tingkat vaksinasi di Bali juga tinggi yaitu 99% untuk dosis pertama dan hampir 90% untuk dosis kedua. Bali sudah siap menerima wisatawan mancanegara (Wisman) kembali dengan prosedur yang telah dibangun bersama pemerintah pusat dan daerah,” jelasnya dalam Dialog Produktif Forum Merdeka Barat 9 (FMB 9) - KPCPEN, Rabu (13/10/2021).

Henky juga mengatakan jika penerapan standarisasi CHSE yang baik di Bali dapat meyakinkan wisatawan yang akan datang. CHSE adalah kepanjangan dari Cleanliness atau Kebersihan, Health atau Kesehatan, Safety atau Keamanan, dan Environmental Sustainability atau Kelestarian Lingkungan. Standarisasi ini adalah semacam protokol kesehatan dunia pariwisata  dan menjadi salah satu panduan dalam kenormalan baru, hidup berdampingan dengan COVID-19.

Meski semua pihak bahagia pariwisata Bali kembali dibuka, keselamatan tetap harus diutamakan dengan prokes sebagai kata kuncinya. Wakil Gubernur Bali Tjokorda Oka Artha Ardana Sukawati atau Cok Ace mengakui jika pariwisata adalah lokomotif perekonomian Bali, sehingga pembukaan Bali menjadi perhatian banyak pihak dan persiapan dilakukan dengan seksama.

Ia menyebutkan, terdapat 35 hotel karantina telah siap, ditambah 55 hotel lain yang mengajukan diri. Hotel karantina diharuskan memiliki sertifikat CHSE, memiliki akses terpisah antara tamu reguler dan tamu karantina, dan memiliki kerja sama dengan rumah sakit terdekat.

Sedangkan untuk wilayah yang dapat dikunjungi turis, Cok Ace mengatakan jika sebelumnya, terdapat 3 zona hijau sebagai pilot project di Bali, yaitu Ubud, Nusa Dua, dan Sanur. Namun, kini wilayah dengan kondisi aman di Bali semakin meluas, yaitu hampir seluruh Bali dengan vaksinasi lengkap, respon masyarakat yang baik, disertai penerapan aplikasi PeduliLindungi di lokasi wisata dan standarisasi CHSE.

Melalui PeduliLindungi, pengunjung dapat melihat di mana zona yang aman dan yang membutuhkan kehati-hatian, sehingga hal ini memudahkan wisatawan. Dokter sekaligus influencer dan traveller, Ratih C. Sari, turut menegaskan prokes tetap menjadi hal utama.

“Prokes terbukti efektif menekan risiko penularan, apa pun variannya. Jadi jangan sampai ancaman virus baru ini menimbulkan ketakutan melakukan kegiatan dan perjalanan. Yang penting kita berhati-hati dan terus meng-update diri dengan berita-berita terbaru,” ujarnya.

Maka, ia mengharapkan setiap pihak dapat beradaptasi dengan kebiasaan baru seperti menerapkan prokes, melakukan vaksinasi dan melengkapi diri dengan perangkat kebersihan. Selain itu, terus mematuhi aturan pemerintah pusat atau daerah mengingat setiap kebijakan tersebut bertujuan untuk perlindungan masyarakat.

Komentar
paper plane

Berita Terkait
    Berita Terkait