URnews

Bandara Tana Toraja Diresmikan, Jokowi Sebut Bandara Ini Unik

Shelly Lisdya, Kamis, 18 Maret 2021 19.34 | Waktu baca 3 menit
WhatsApp ShareFacebook ShareTwitter ShareLinkedin Share
Bandara Tana Toraja Diresmikan, Jokowi Sebut Bandara Ini Unik
Image: Presiden Jokowi saat meresmikan Bandara Tana Toraja. (Setkab.go.id)

Jakarta - Bandar Udara (Bandara) Toraja, di Kabupaten Tana Toraja, Sulawesi Selatan yang baru saja diresmikan Presiden Joko Widodo pada Kamis (18/3/2021), diharapkan mampu memberikan dampak pada peningkatan sektor pariwisata di daerah tersebut. 

“Pariwisata di sini saya meyakini akan sangat berkembang, baik nanti yang dari Makassar. Bisa saja nanti yang dari Bali langsung ke sini, bisa saja yang dari Jakarta langsung ke sini, bisa saja ada yang dari Bandung langsung ke Tana Toraja. Untuk melihat negeri di atas angin, melihat Kete Kesu, untuk melihat Pango-Pango,” ujarnya seperti yang ditayangkan langsung di YouTube Sekretariat Presiden.

Dulunya, bandara ini bernama Bandara Buntu Kunik yang berada di kecamatan Mengkendek, Kabupaten Tana Toraja, Sulawesi Selatan.

Selain itu, sebenarnya Bandara Toraja dibangun sejak tahun 2011 untuk menggantikan Bandar Udara Pongtiku di Rantetayo, namun sempat tersendat.

Hingga akhirnya dibangun lagi pada masa pemerintahan Joko Widodo sekitar tahun 2018.

Pria yang akrab disapa Jokowi ini pun mengungkapan, dirinya selalu menanyakan progres pembangunan Bandara Toraja kepada Menteri Perhubungan. 

“Hampir setiap enam bulan selalu saya tanyakan kepada Menteri Perhubungan, kapan bandara di Tana Toraja ini selesai, kok enggak rampung-rampung. Dan akhirnya, hari ini bisa kita resmikan dan sudah beroperasi. Kita patut bersyukur, alhamdulillah,” ujarnya. 

Bandara Tana Toraja memiliki landasan pacu sepanjang dua ribu x 30 meter. Namun, saat ini yang efektif digunakan hanya sepanjang 1.700 meter. 

“Bandara ini juga unik sekali, karena memotong tiga bukit sehingga runway-nya bisa dibangun. Runway-nya sepanjang dua ribu meter,” bebernya. 

Bandara yang dibangun dengan biaya sekitar Rp 800 miliar ini memiliki terminal penumpang dengan luas 1.152 meter persegi dan diharapkan dapat melayani 45 ribu penumpang setiap tahunnya. 

Tak hanya itu, dijelaskannya, bandara ini dapat meningkatkan konektivitas Tana Toraja dengan daerah lainnya.

Dicontohkannya, jika sebelumnya dari Toraja ke Makassar membutuhkan waktu sembilan jam melalui jalur darat, dengan adanya akses jalur udara hanya membutuhkan waktu tempuh selama 50 menit. 

“Tadi saya nyoba dengan [pesawat] ATR [membutuhkan waktu] 50 menit. Artinya apa? Mobilitas orang, mobilitas barang itu akan ada kecepatan,” jelasnya. 

Selain meresmikan Bandara Tana Toraja, Jokowi juga meresmikan Bandara Pantar di Kabupaten Alor, NTT. Bandara ini dibangun sejak tahun 2014 dan saat ini sudah selesai dan dapat beroperasi.

Bandara yang berada di salah satu pulau terluar di Indonesia ini memiliki landasan pacu sepanjang sepanjang 900 x 30 meter dan mampu menampung 35 ribu per tahun. 

“Ini juga sebuah bandara yang sangat penting, sehingga kalau cuaca lewat laut kurang bersahabat, bisa menggunakan bandara ini,” bebernya. 

Jokowi pun mengharapkan kedua bandara ini dapat memberikan manfaat terutama bagi pertumbuhan ekonomi di daerah. 

“Semoga dua bandara ini bisa dimanfaatkan untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi daerah, menciptakan lebih banyak lagi lapangan kerja, dan memicu, menghidupkan sentra-sentra pertumbuhan ekonomi baru,” tandasnya.

Komentar
paper plane

Berita Terkait
    Berita Terkait