URnews

Resmi Beroperasi, Ini Keunggulan Sistem Bencana di Bandara YIA

Nunung Nasikhah, Jumat, 28 Agustus 2020 15.25 | Waktu baca 2 menit
WhatsApp ShareFacebook ShareTwitter ShareLinkedin Share
Resmi Beroperasi, Ini Keunggulan Sistem Bencana di Bandara YIA
Image: Gerbang masuk Bandara International Yogyakarta. (https://bob.kemenpar.go.id/)

Yogyakarta – Bandara Internasional Yogyakarta atau Yogyakarta International Airport (YIA) telah resmi beroperasi mulai hari ini (28/8/2020).

Selain memiliki keunggulan landas pacu (runway) yang panjang yakni 3.250 meter, bandara ini juga didesain memiliki daya tahan terhadap bencana gempa bumi hingga 8,8 magnitudo.

“Tadi BMKG (Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika) menyampaikan juga bisa menahan gelombang tsunami hingga ketinggian 12 meter. Insyaallah ini sudah dirancang untuk ke sana semuanya,” kata Presiden Joko Widodo dalam peresmian YIA, seperti dikutip dari presiden.go.id (28/8/2020).

Tak hanya itu, guys. Bandara yang berlokasi di Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) ini juga disertai dengan pengoperasian AirNav dan sistem peringatan dini tsunami, loh.

Dengan beroperasinya AirNav di YIA, maka alur penerbangan akan lebih lancar dibandingkan Bandara Internasional Adisucipto.

Di samping itu, tower di YIA juga lebih tinggi yakni 39,5 meter, dibandingkan tower di Bandara Internasional Adisucipto yang hanya 25 meter.

Dengan begitu, pandangan air traffic control (ATC) bisa lebih lebar dan dapat memantau seluruh area pergerakan di bandara.

Sistem peringatan dini tsunami juga telah siap beroperasi di Bandara Internasional Yogyakarta dan dioperasikan oleh Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) bekerja sama dengan Badan Informasi Geospasial, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi DIY dan Kabupaten Kulon Progo, serta pengelola YIA.

Sistem ini terintegrasi dengan jaringan pemantauan gempa bumi di Pusat Gempa Bumi Nasional dan Indonesia Tsunami Early Warning System (InaTEWS) di BMKG Kemayoran Jakarta.

Selain itu, sistem ini juga merupakan percontohan pertama di Indonesia dan ASEAN untuk bandara di daerah rawan tsunami.

Komentar
paper plane

Berita Terkait
    Berita Terkait