URnews

Bantah Bio Farma, Sinovac Sebut Efektivitas Vaksin COVID-19 Belum Diketahui

Nivita Saldyni, Selasa, 15 Desember 2020 12.54 | Waktu baca 2 menit
WhatsApp ShareFacebook ShareTwitter ShareLinkedin Share
Bantah Bio Farma, Sinovac Sebut Efektivitas Vaksin COVID-19 Belum Diketahui
Image: Ilustrasi vaksin COVID-19. (Pharmaceutical Technology)

Jakarta - Sinovac Biotech Ltd, produsen vaksin virus corona asal Cina menyatakan pihaknya belum mengetahui kemanjuran vaksin buatannya itu.

Hal ini disampaikan juru bicara Sinovac Biotech Ltd menanggapi pernyataan PT Bio Farma yang menyebut efektivitas vaksin COVID-19 milik Sinovac itu mencapai 97% dalam uji klinis awal.

Dilansir dari Bloomberg, Sinovac Biotech Ltd menyebutkan bahwa angka 97% yang disebutkan itu mengacu pada tingkat serokonversi. Serokonversi sendiri adalah saat di mana tubuh kita memproduksi antibodi, artinya sistem kekebalan tubuh kita melawan infeksi.

Nah, hal itu terpisah dari kemanjuran vaksin. Sebab, tingginya tingkat serokonversi tidak berarti vaksin tersebut efektif melindungi orang dari COVID-19.

Juru bicara Sinovac Biotech Ltd sendiri menjelaskan bahwa mereka dan mitranya masih menganalisis data dari uji coba Fase III yang lebih besar di Brasil. Harapannya dari sana Sinovac berhasil mendapatkan indikasi seberapa besar tingkat efektivitas suntikan tersebut berdasarkan data dari sekitar 60 kasus COVID-19. 

Berbeda dengan pengembang vaksin lainnya, belum ada pengembang vaksin terkemuka asal China yang merilis data secara publik tentang kemanjuran suntikan mereka dalam uji coba fase III. Sehingga agak sulit untuk membandingkan vaksin mereka dengan vaksin COVID-19 lainnya agar dapat memperkirakan seberapa cepat mereka akan menerima persetujuan penggunaan umum. 

Mirisnya, saat kemanjuran vaksin itu belum diketahui, dosis telah diberikan kepada ratusan ribu orang di bawah program penggunaan darurat China. Alhasil, hal tersebut tengah menimbulkan kekhawatiran di antara para ilmuwan tentang potensi risiko dalam menggunakan vaksin yang keselamatannya belum dipelajari secara menyeluruh itu.

Menanggapi tanghapan Sinovac tersebut, Bio Farma pun angkat bicara. Lewat akun Twitternya, Bio Farma memberikan klarifikasi mereka berjudul 'Klarifikasi Evikasi Vaksin COVID-19 dari Sinovac', Selasa (8/12/2020) malam.

Mereka mengatakan bahwa uji klinis fase III pada 1.600 relawan masih berlangsung. Sementara data laporan uji coba Tahap III itu, akan tersedia dan dikirimkan pada Januari 2021. Namun hingga saat ini, dari ribuan relawan yang diuji, tidak ada yang menunjukkan efek samping serius.

"Mengenai efikasi yang ada pada calon vaksin COVID-19 dari Sinovac, belum dapat ditentukan saat ini dan harus menunggu sampai datanya cukup," kata Sekertaris PT Bio Farma, Bambang Heriyanto, Rabu (9/12/2020) lalu.

Nah untuk Urbanreaders ketahui, vaksin Sinovac sendiri mengandalkan virus corona yang tidak aktif untuk mendapatkan sistem kekebalan manusia. Metode ini adalah metode yang paling banyak digunakan dalam pengembangan vaksin untuk melawan berbagai penyakit, seperti hepatitis, flu, hingga polio.

Vaksin Sinovac sendiri telah tiba di di Indonesia pada Minggu (6/12/2020) malam. Dalam tahap awal itu, Sinovac mengirimkan 1,2 juta dosis. Nantinya, akan dikirimkan kembali 1,8 juta dosis vaksin yang direncanakan tiba pada Januari 2021.

Komentar
paper plane

Berita Terkait
    Berita Terkait