URnews

Bantu Perangi COVID-19, Sasa Catat Rekor MURI dengan Sebar Ribuan Masker

Kintan Lestari, Rabu, 18 November 2020 13.24 | Waktu baca 3 menit
WhatsApp ShareFacebook ShareTwitter ShareLinkedin Share
Bantu Perangi COVID-19, Sasa Catat Rekor MURI dengan Sebar Ribuan Masker
Image: Pedagang di Kota Tua yang mendapat bantuan alat pelindung diri dari Sasa Care Traveler. (Dok. PT Sasa Inti)

Jakarta - Pandemi COVID-19 berdampak pada sektor pariwisata. Bantuan pun banyak berdatangan untuk mereka yang terdampak, salah satunya dari perusahaan bumbu penyedap, PT Sasa Inti.

Lewat program Sasa Care Traveler, Sasa menemui pekerja harian, pedagang ataupun pengrajin yang ada di lokasi obyek wisata dan membagikan alat pelindung diri berupa face shield dan ribuan masker kain.

Aksi Sasa tersebut bahkan menerima penghargaan dari Museum Rekor Indonesia (MURI) sebagai aksi membagikan masker dan face shield terbanyak dalam waktu kurang dari 100 menit, yakni sebanyak 3000 helai.

Sasa Care Traveler membagikan ribuan masker tersebut di tiga stasiun tersibuk di Jabodetabek, yaitu Stasiun Jakarta Kota, Tanah Abang, dan Bogor.

Aksi ini dilakukan sebagai bentuk kepedulian Sasa pada sektor pariwisata Indonesia yang sangat terdampak oleh pandemi.

Tak hanya bagi-bagi masker dan face shield, Sasa Care Traveler juga memberikan edukasi kepada para pekerja harian, pedagang ataupun pengrajin serta resep makanan yang bisa meningkatkan imunitas.

Corporate Communication Manager PT Sasa Inti, Rida Atmiyanti mengatakan, aksi ini dilakukan untuk membantu masyarakat yang terdampak agar paham bagaimana cara untuk tetap sehat dan semangat beraktivitas di era yang penuh tantangan baru ini.

“Pandemi masih belum selesai, tetapi ini menjadi alasan kenapa kami harus tetap bergerak membantu masyarakat Indonesia yang terdampak agar mereka mengerti bagaimana cara untuk tetap sehat dan semangat beraktivitas di era yang penuh tantangan baru ini. Untuk itulah, Sasa melalui Sasa Care Traveler juga bekerja sama dengan para mahasiswa fakultas kedokteran dari beberapa universitas di Jakarta memberikan penyuluhan singkat mengenai protokol kesehatan kepada para pekerja harian, pedagang, maupun pengrajin di sekitar obyek wisata tersebut,” ujar Rida dalam keterangan rilisnya.

1605680001-Sasa-Care-Traveler-Cetak-Rekor-MURI-1.jpegSumber: Sasa mendapatkan penghargaan rekor MURI karena mencetak rekor membagikan ribuan masker kurang dari 100 menit. (Dok. PT Sasa Inti)

Selain mengedukasi, program Sasa Care Traveler juga bertujuan menghasilkan konten media sosial yang membangkitkan kerinduan masyarakat Indonesia pada lokasi obyek wisata tersebut.

“Kegiatan Sasa Care Traveler ini kami lakukan untuk mengangkat setiap keunikan budaya lokal dari masyarakat setempat serta mendorong minat dan ketertarikan masyarakat Indonesia untuk kembali mengunjungi obyek-obyek wisata Indonesia setelah pandemi usai agar kembali ramai dikunjungi," jelas Presiden Direktur PT Sasa Inti, Rudolf Tjandra.

Apa yang dilakukan Sasa ini tentunya juga sejalan dengan program Pemerintah Indonesia yang berkomitmen untuk memulihkan pariwisata Indonesia di era kenormalan baru.

“Rangkaian kegiatan ini mendukung program Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf/Baparekraf) yang berfokus pada segmen wisatawan nusantara (wisnus) sebagai langkah awal pemulihan sektor pariwisata yang terdampak pandemi COVID-19 lewat kampanye #DiIndonesiaAja. Wisnus ini akan menjadi harapan bagi percepatan pemulihan sektor pariwisata Indonesia dalam mengajak wisatawan domestik untuk berwisata di dalam negeri dengan tetap menegakkan protokol Cleanliness, Health, and Safety (CHS). Ini juga menjadi awalan baru bagi kami untuk bisa melaksanakan program yang dulu bersifat charity hingga menjadi program yang memiliki manfaat berkelanjutan (sustainability) serta memberi nilai manfaat bagi perusahaan (Corporate Social Value),” tutup Rudolf.

Rekor MURI ini menjadi bukti kerja nyata dari rangkaian kegiatan kepedulian Sasa Care Traveler kepada masyarakat Indonesia, khususnya di sektor pariwisata di Jakarta, Tangerang, dan Semarang, Jawa Tengah. 

Kegiatan tersebut dilakukan di Pasar Ikan Muara Baru, Kota Tua Jakarta, Pasar Lama Tangerang, Pasar Kue Subuh Senen, Pusat Lesehan Melawai, Pasar Ular Tanjung Priok, Petak Sembilan Glodok, Pasar Baru, dan berbagai lokasi wisata di Semarang seperti Taman Indonesia Kaya, Lawang Sewu, Balai Kota Semarang, Kota Lama Semarang, dan Galeri Batik Meteseh.

Komentar
paper plane

Berita Terkait
    Berita Terkait