URnews

PT Sasa Inti Raih Sertifikasi The Planet Mark untuk Pertama Kali, Apa Itu?

Anisa Kurniasih, Selasa, 1 September 2020 18.37 | Waktu baca 2 menit
WhatsApp ShareFacebook ShareTwitter ShareLinkedin Share
PT Sasa Inti Raih Sertifikasi The Planet Mark untuk Pertama Kali, Apa Itu?
Image: Ilustrasi alam (PT Sasa Inti)

Jakarta  – PT Sasa Inti menerima penghargaan dari The Planet Mark karena telah berkomitmen melanjutkan aksi nyata dalam mengurangi jejak emisi karbon sepanjang 2019. Sertifikasi ini didapatkan karena PT Sasa Inti telah berkontribusi dalam proyek The Eden Project dan Cool Earth.

Nah, The Planet Mark sendiri adalah lembaga yang mendampingi organisasi atau perseorangan untuk mendorong masyarakat tetap konsisten melakukan tindakan yang berdampak baik, positif dan masif bagi lingkungan dan komunitas yang diberdayakan, guys.

Dijelaskan oleh The Planet Mark, pada 2019, PT Sasa Inti telah membantu Cool Earth dalam mendukung 13 kerja sama yang berkaitan dengan hutan hujan, melindungi 86.000 hektar hutan hujan, serta mengurangi 13.750 juta ton karbon.

Ada setidaknya 1.133 karyawan PT. Sasa Inti dari dua pabrik tersebut yang berkontribusi besar terhadap penghargaan ini, khususnya dalam penggunaan dan pemanfaatan listrik, gas alam, bahan bakar diesel dan bensin, tempat pembuangan akhir, tempat daur ulang, air, dan kertas yang lebih efisien dan berdampak lebih baik bagi lingkungan.

“Kami sadar bahwa melindungi bumi merupakan sesuatu yang penting dan itu semua harus dimulai dari kita sendiri. Jika kami konsisten dengan pencapaian ini, tentu kami bisa memberikan dampak yang lebih besar kepada masyarakat Indonesia maupun dunia untuk membantu mereka memahami pentingnya menjaga dan melestarikan sumber daya alam untuk generasi mendatang," ujar Presiden Direktur PT Sasa Inti, Rudolf Tjandra dalam siaran pers yang diterima Urbanasia, dikuti Selasa (1/9/2020).

Ia menambahkan, generasi selanjutnya berhak tinggal di bumi yang jauh lebih bersih serta lebih baik dibandingkan sebelumnya.

Hal ini tentunya juga sejalan dengan program Pemerintah Indonesia yang terus berkomitmen untuk menurunkan emisi gas rumah kaca (GRK) sebanyak 26 persen pada 2020 dan 29 persen pada tahun 2030, sesuai dengan konvensi perubahan iklim yang telah disepakati.

Rudolf menerangkan, berdasarkan informasi dari Presiden Joko Widodo, Indonesia memiliki target mengurangi emisi karbon yang harus diturunkan berdasarkan konvensi perubahan iklim, yaitu 29 persen pada 2030 dan 41 persen dengan dukungan kerja sama teknik dari luar negeri.

Berdasarkan konvensi perubahan iklim, Indonesia memiliki kewajiban untuk menurunkan emisi karbon di sektor kehutanan 17,2 persen, sektor energi 11 persen, dan sektor limbah 0,32 persen, serta sektor pertanian 0,13 persen, serta sektor industri dan transportasi sebesar 0,11 persen.

"Tentunya, apa yang kami capai dan kami perjuangkan sepanjang tahun 2019 kemarin sejalan dengan misi dan visi jangka panjang Pemerintah Indonesia dalam menurunkan emisi gas rumah kaca (GRK),” ungkap Rudolf Tjandra saat ditanya mengenai salah satu alasan PT Sasa Inti berkomitmen menjaga dan melindungi bumi.

Komentar
paper plane

Berita Terkait
    Berita Terkait