URedu

Bantu Proses Belajar di Rumah, Mahasiswa ITS Bikin Aplikasi 'Banana'

Nivita Saldyni, Rabu, 22 April 2020 13.04 | Waktu baca 2 menit
WhatsApp ShareFacebook ShareTwitter ShareLinkedin Share
Bantu Proses Belajar di Rumah, Mahasiswa ITS Bikin Aplikasi 'Banana'
Image: Bayu Dwi Hatmoko memamerkan tampilan dari prototipe aplikasi Banana buatannya. (Humas ITS)

Surabaya - Sejak virus corona masuk ke Indonesia, penerapan belajar di rumah memang menjadi salah satu solusi untuk memutus penyebaran pandemi ini.

Namun ternyata belajar di rumah jadi PR tersendiri nih bagi orang tua, apalagi tak semua orang tua bisa membantu permasalahan belajar anak dengan mudah.

Melihat permasalahan ini, Bayu Dwi Hatmoko, mahasiswa doktoral (S3) Departemen Fisika Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) ini punya solusi untuk membantu proses belajar anak saat berada di rumah.

Dengan mengembangkan aplikasi yang diberi nama Banana, Bayu ingin membantu orang tua, khususnya mereka yang memiliki anak di bangku sekolah dasar (SD) agar mudah mempelajari Matematika yang selama ini selalu menjadi momok bagi banyak orang.

Bayu mengaku, ide ini muncul ketika sang kakak kesusahan mengajari putra-putrinya belajar matematika. Prihatin melihat kondisi putra kakaknya yang kesulitan belajar di tengah pandemi corona, Bayu berinisiatif menciptakan aplikasi Banana.

Aplikasi ini dirancang khusus untuk membantu pembelajaran matematika di tingkat SD yang bisa diakses lewat smartphone.

"Sambil menyelam minum air, sambil membuat aplikasi yang bermanfaat untuk anak-anak, sekaligus belajar pemrograman untuk diri saya sendiri," kata Bayu di Surabaya, Rabu (22/4/2020). 

Dalam aplikasi Banana ini, Bayu tak sembarangan mengatur fiturnya. Ia sebelumnya telah mengamati apa yang disukai anak-anak SD agar tertarik untuk belajar.

Hasilnya mereka ternyata kurang tertarik untuk belajar dari buku, melainkan lebih suka sesuatu yang interaktif. Untuk itu muncullah ide menciptakan Banana ini.

Kini, prototipe aplikasi Banana buatan Bayu telah dilengkapi empat menu, yaitu perhitungan dasar penjumlahan, pengurangan, perkalian dan pembagian. Nah di setiap menunya, akan dibagi lagi sesuai jenis angka yang dioperasikan yakni operasi bilangan bulat, operasi bilangan desimal, dan operasi pecahan.

"Operasi bilangan tersebut saya pisahkan lagi dari operasi bilangan satuan, puluhan, ratusan, hingga ribuan," lanjutnya.

Ia pun mengatur agar anak bisa mengerjakan soal secara bertahap, dari yang mudah hingga ke yang rumit. Sehingga hal ini menurutnya bisa mendorong pemahaman konsep pada anak-anak.

Meski tak ada inovasi yang signifikan dari aplikasi buatannya ini, Bayu mengaku membuat Banana berguna untuk mengembangkan ilmu pengetahuannya.

"Seseorang perlu melakukan proses dari awal, sehingga tidak ada missing informasi dari setiap teknologi yang kita gunakan," pungkasnya.

Sayangnya, aplikasi ini belum bisa diakses masyarakat luas guys. Sebab aplikasi Banana ini belum dirilis secara resmi. Prototipe aplikasi ini pun masih akan dikembangkan lebih lanjut agar lebih interaktif dan menarik, baik dari segi tampilan dan juga isinya.

Bayu pun berencaba akan menambah materi matematika lainnya ke dalam aplikasi buatannya itu. Namun, pria yang baru seminggu belajar pemograman itu mengaku masih harus banyak belajar agar aplikasi buatannya bisa digunakan untuk Android, iOS, maupun Windows.

Komentar
paper plane

Berita Terkait
    Berita Terkait