Barongko, Kuliner Olahan Pisang Khas Bugis yang Penuh Filosofis

Makassar - Banyak kuliner khas Indonesia yang diolah dari buah pisang. Salah satu yang cukup terkenal adalah Barongko, kuliner khas dari Suku Bugis, Makassar. Kamu udah pernah coba belum?

Dilansir dari situs indonesia.go.id, selain dikenal sebagai pelaut ulung ternyata Suku Bugis juga punya warisan kuliner yang sudah melegenda. Mulai dari konro dan coto makassar, dan barongko pisang ini.

Konon kabarnya dulu barongko pisang adalah makanan mewah yang hanya bisa dinikmati oleh kaum bangsawan dari kerajaan-kerajaan Bugis aja guys. Nah, biasanya barongko disajikan sebagai makanan penutup. Barongko juga dulunya hanya disajikan saat acara-acara tertentu aja, seperti pernikahan atau upacara adat.

Kini, orang Bugis masih menjadi makanan ini sebagai kuliner khas yang disajikan saat acara istimewa. Seperti pernikahan, sunatan, akikah, atau di bulan Ramadhan. Bedanya, siapapun bisa menikmatinya kuliner dengan tekstur lembut dan cita rasa manis yang dibungkus dalam daun pisang ini. 

Sumber: Barongko, kuliner khas dari Suku Bugis, Makassar (@originaltaste.idn/Instagram)

Menariknya, di daerah asalnya pembuatan barongko ini nggak bisa sembarangan loh. Makanan ini harus dibuat oleh mereka yang sudah berpengalaman agar rasanya asli barongko tetap terjaga. 

Barongko juga dikenal dengan kue tradisional yang memiliki nilai filosofis yang tinggi loh, bahkan orang Bugis menyebutnya kue kejujuran. Penasaran kenapa dinamakan kue kejujuran?

Nah ternyata julukan itu dipakai karena barongko adalah kue yang terbuat dari bahan dasar pisang dan dibungkus kembali dengan bagian dari tanaman sama, yaitu daun pisang. Hal ini bermakna bahwa apa yang terlihat di luar  harus sama dengan apa yang ada dalam diri kita. Wah dalem banget ya guys.

Itulah mengapa barongko disebut kue kejujuran guys. Hebatnya lagi, kue tradisional ini telah ditetapkan sebagai warisan budaya tak benda oleh Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan pada 2017. Keren!

Nah, kalau Urbanreaders udah pernah mencicipi kuliner satu ini belum?