URstyle

Baru Dinyatakan PDP, Tukang Batu di Kota Malang Meninggal

Nivita Saldyni, Senin, 20 April 2020 20.00 | Waktu baca 3 menit
WhatsApp ShareFacebook ShareTwitter ShareLinkedin Share
Baru Dinyatakan PDP, Tukang Batu di Kota Malang Meninggal
Image: Proses pemakaman PDP tukang batu di Kota Malang dilakukan sesuai SOP COVID-19, Senin (20/4/2020). (istimewa)

Malang - Seorang Pasien Dalam Pengawasan (PDP) di Kota Malang dinyatakan meninggal dunia Senin (20/4/2020). Pasien berjenis kelamin laki-laki berusia 59 tahun itu meninggal di IGD RST Soepraoen Malang, Jawa Timur.

Humas Satgas COVID-19 Kota Malang dr. Husnul Muarif mengatakan pasien masuk di ruang IGD RST Soepraoen pada hari Minggu (19/4/2020) sekitar pukul 22.00 WIB. Saat dilarikan ke IGD RST Soepraoen, pasien telah mengeluh sesak napas.

"Jadi pasien mengeluh sesak dan ada gangguan pencernaan. Baru dirawat di IGD saja, belum ke ruangan karena saturasi oksigennya 85 persen. Jadi harus ditangani sampai saturasinya minimal 98 persen," kata Husnul di Malang, lewat keterangan pers yang diterima Urbanasia, Senin (20/4/2020).

Ia menjelaskan dari hasil observasi, PDP tersebut ternyata punya komorbid penyakit lain, yaitu kelainan paru-paru dan irama jantung. Hal inilah yang menurut Husnul membuat pasien mengalami gangguan pernapasan.

Sementara itu, Wali Kota Malang Sutiaji mengatakan laki-laki yang ternyata bekerja sebagai tukang batu dan penjaga perumahan di kawasan Kelurahan Buring itu bahkan baru dinyatakan PDP, dua menit sebelum meninggal dunia.

"Jadi, statusnya PDP, dua menit setelah didiagnosa PDP, pasien tersebut meninggal dunia. Jadi ya kurang dari 6 jam perawatan di IGD RST Soepraoen sudah meninggal," kata Sutiaji. 

Ia menjelaskan bahwa sebelum meninggal, pasien diketahui tak memiliki riwayat kontak erat dengan pasien yang terpapar positif COVID-19, PDP, maupun melakukan perjalanan ke luar kota. 

"Jadi infonya memang korban punya penyakit paru-paru dan jantung," imbuhnya.

PDP yang telah meninggal itu pun telah dimakamkan sesuai dengan SOP COVID-19 di TPU Klayatan Gang III, Kota Malang, Senin (20/4/2020) siang. Pemakaman PDP tersebut dikawal oleh pihak kepolisian, Dinas Kesehatan Kota Malang, serta Wali Kota Malang.

Kasus ini menambah jajaran panjang PDP yang meninggal dunia di Kota Malang. Sehingga total hingga hari ini telah ada 6 orang PDP yang meninggal dunia.

Untuk mempermudah tracing, Sutiaji telah mengimbau seluruh rumah sakit rujukan untuk melakukan swab kepada PDP yang meninggal.

"Swab ini kan untuk memudahkan tracing kontak erat dengan PDP. Apakah nanti masuk kategori OTG (Orang Tanpa Gejala) atau PDP juga," jelasnya.

Namun hingga kini dari enam kasus PDP yang meninggal dunia ini, baru satu orang yang telah keluar hasilnya yaitu pasien pertama yang meninggal di RSSA Malang dengan hasil negatif.

Sementara PDP lain yang belum keluar hasil tes swab-nya adalah seorang bayi di RS Lavalette dengan rapid test negatif dan PDP yang sempat dirawat di RSSA dan RST Soepraoen.

Meski begitu, Sutiaji tetap berpesan agar Urbanreaders di Malang tak lupa menerapkan social distancing dan physical distancing agar jumlah kasus tak meningkat.

"Tetap stay at home karena semakin sering kita berkontak dengan orang lain, maka semakin meminimalisir penularan," pesannya.

Komentar
paper plane

Berita Terkait
    Berita Terkait