5 Mitos Seputar Kandungan Vitamin C di Skincare, Ini Faktanya!

Jakarta - Salah satu kandungan skincare yang lagi hype adalah vitamin C. Kandungan ini punya antioksidan yang baik untuk melindungi kulit dari tanda penuaan, lalu bisa mencerahkan, sampai mendorong produksi kolagen.
Banyaknya manfaat yang didapat dari vitamin C tentu menggiurkan. Namun vitamin C juga sedikit sulit dimasukkan dalam rutinitas perawatan kulit harian. Banyak yang bilang kulitnya jadi sensitif setelah memakai produk dengan kandungan vitamin C.
Ada juga yang bilang kalau kandungan vitamin C tidak boleh dicampur dengan kandungan lainnya. Tapi apakah benar demikian? Daripada bingung, yuk kita bahas mitos fakta seputar kandungan vitamin C di skincare!
1. Bikin Kulit Sensitif saat Kena Sinar Matahari
Sumber: Wajah yang terkena paparan sinar matahari (Freepik)
Mitos ini banyak dipercaya sehingga hanya menggunakan vitamin C di malam hari. Menurut dua dermatologis, kamu tetap bisa menggunakan vitamin C di siang hari.
“Karena Vitamin C bersifat asam dalam bentuknya yang murni, banyak orang percaya itu hanya boleh digunakan di malam hari. Namun, tidak seperti beberapa asam lainnya, Vitamin C tidak meningkatkan sensitivitas terhadap sinar matahari," kata Dr Niketa Sonavane, seorang Dokter Kulit, Spesialis Rambut, Spesialis Anti Penuaan dan Laser kepada Vogue.
"Studi menunjukkan bahwa penggunaan Vitamin C di siang hari dapat membantu melindungi dari kerusakan akibat radikal bebas yang disebabkan oleh sinar matahari. Ini tidak berarti kamu jadi melewatkan SPF, tetapi menggabungkan Vitamin C dengan SPF dapat melindungi kulit jauh lebih banyak daripada SPF saja,” lanjutnya lagi.
2. Tidak Cocok untuk Kulit Sensitif
Sumber: ilutrasi kulit sensitif (Pixabay)
Karena sifatnya asam, banyak yang yakin kandungan vitamin C tidak cocok untuk kulit sensitif. Padahal kandungan ini sebenarnya cocok untuk semua tipe kulit. Hanya saja kamu perlu menemukan vitamin C yang tepat.
Dermatolog Dr Jaishree Sharad mengungkap turunan vitamin C yang sering digunakan adalah L-ascorbic acid. Namun pH-nya berkisar 3-4 sehingga bekerja baik untuk kulit normal. Sementara untuk kulit sensitif, disarankan yang pH-nya mendekati pH alami.
"Ascorbyl palmitate dan magnesium ascorbyl phosphate memiliki pH sekitar 6,” kata Dr Sharad.
3. Makin Tinggi Persentase Makin Efektif
Sumber: Ilustrasi kandungan skincare. (Freepik)
Sekarang ini banyak yang merasa sebuah produk akan semakin ampuh bila tingkat persen ingredients-nya makin besar, termasuk untuk kandungan vitamin C. Ternyata tidak demikian. Efektivitas Vitamin C tergantung pada tingkat pH dan formulasinya.