Cegah Weight Faltering pada Anak, Ibu Bekerja Perlu Pastikan Kualitas ASI
Jakarta - Sudah menjadi rahasia umum bahwa salah satu upaya mencegah stunting adalah dengan pemberian air susu ibu (ASI) secara eksklusif.
Namun ternyata, ASI eksklusif tidak melulu berbicara tentang kuantitasnya saja. Seorang ibu juga harus memperhatikan kualitas ASI yang dihasilkan dan berikan kepada bayi.
Dokter spesialias anak, dr. I Gusti Nyoman Partiwi menjelaskan, pemberian ASI eksklusif harus diiringi dengan pemantauan terhadap pertumbuhan anak. Hal ini penting untuk mencegah terjadinya weight faltering.
Weight faltering adalah gangguan pertumbuhan yang terjadi ketika kenaikan berat badan bayi tidak sesuai dengan standar berat badan bayi sehat pada umumnya.
Kondisi gangguan pertumbuhan ini bisa dipicu berbagai hal, mulai dari pemberian ASI eksklusif yang tidak tepat, gangguan hormon, hingga kelainan genetik.
“Weight faltering sering terjadi ketika ibu mulai kembali bekerja atau pada periode dimulainya MPASI (makanan pendamping ASI),” kata Tiwi dalam peluncuran kampanye ‘Peduli ASI Berkualitas’ yang diinisiasi IDAI, BKKBN, dan Blackmores, Rabu (6/3/2024).
Untuk itu, Tiwi menegaskan pentingnya asupan ASI berkualitas pada bayi. Artinya, seorang ibu tidak hanya dituntut memberikan ASI eksklusif secara kuantitas, tapi juga secara kualitas.
“Ibu harus mempersiapkan produksi ASI yang berkualitas sejak masa kehamilan,” imbuhnya.
Tiwi melanjutkan, pencegahan stunting yang berlangsung pada 1000 hari periode emas bayi merupakan kerja kolektif, antara orangtua dan tenaga medis.
Untuk itu, seorang ibu harus mendapat pendampingan dan pengetahuan tentang nutrisi, panduan sukses menyusui, serta didampingi tenaga medis yang bisa memantau pertumbuhan anak.
Adapun kampanye ‘Peduli ASI Berkualitas’ merupakan kampanye edukatif untuk mengajak calon ibu, ibu hamil dan ibu menyusui.
Tujuan kampanye ini adalah agar para ibu memiliki pemahaman dan mengupayakan pemenuhan nutrisi mikro seperti vitamin, DHA dan 17 nutrisi esensial sejak masa kehamilan hingga periode menyusui si kecil.
“Kampanye ini merupakan komitmen Blackmores yang mendukung program pemerintah dalam menurunkan stunting,” kata Country Head/Director, Kalbe Blackmores Nutrition, Dickson Susanto, Rabu.
Selain kampanye edukatif, kata Dickson, pihaknya juga mengimplementasi komitmen melalui rangkaian edukasi serta donasi Blackmores Pregnancy & Breastfeeding Gold senilai Rp 3 Miliar kepada ibu hamil di trimester akhir hingga ibu menyusui yang akan diberikan sepanjang tahun 2024 secara nasional.
Kampanye ‘Peduli ASI Berkualitas’ juga memberikan edukasi mengenai manfaat penting Omega 3, asam folat, kalsium, zat besi dan nutrisi mikro lainnya yang penting untuk meningkatkan kualitas ASI.