Beautydoozy

Keluarga Gerbang Pertama Menghapus Diskriminasi Berbasis Gender

Nindya Sari, Kamis, 12 Desember 2024 07.27 | Waktu baca 2 menit
WhatsApp ShareFacebook ShareTwitter ShareLinkedin Share
Keluarga Gerbang Pertama Menghapus Diskriminasi Berbasis Gender
Image: Ilustrasi kesetaraan gender

Jakarta - Diskriminasi berbasis gender masih menjadi masalah di berbagai negara, termasuk Indonesia. Salah satu masalah yang sering timbul adalah kekerasan terhadap perempuan.

Menurut data Bank Dunia 2024, perempuan menikmati kuang dari dua pertiga hak hukum yang dinikmati laki-laki. Fakta ini menunjukkan perempuan masih mengalami ketidakadilan gender dalam masyarakat.

Menurut Psikolog dari UPT Pusat Perlindungan Perempuan dan Anak Provinsi DK Jakarta, Meinita Fitriana Sari, kesetaraan gender adalah hak asasi yang paling mendasar, tanpa memandang usia, agama, atau ras.

“Kesetaraan gender harus diwujudkan di semua aspek, mulai dari pengentasan kemiskinan hingga kesehatan, pendidikan, dan perlindungan terhadap perempuan dan laki-laki,” katanya, dikutip Kamis (12/12/2024).

Hanya saja, menghilangkan diskriminasi gender di kalangan masyarakat juga bukan persoalan mudah. Meinita menyebutkan, perlu waktu dan upaya besar untuk mewujudkan masyarakat bebas diskriminasi gender.

Meinita melanjutkan, meski merupakan tantangan, bukan berarti menghapus diskriminasi berbasis gender ini tidak bisa dilakukan. Salah satu langkah awal adalah dengan memulai dari keluarga.

“Misalnya, suami istri harus menjalin komunikasi yang baik, dan memberikan kesempatan tidak hanya kepada suami, tetapi juga hak kepada istri untuk memberikan pendapat dan menentukan pilihan,” katanya.

Menghapus diskriminasi gener ini sudah menjadi tujuan nomor 5 dari 17 Tujuan Pembangunan Berkelanjutan atau SDGs dari PBB. Negara dan semua pihak diminta aktif dalam mewujudkannya.

Salah satu pihak yang memiliki fokus pada penghapusan diskriminasi gender adalah Unicharm. Salah satu upaya yang dilakukan adalah memberikan edukasi kesetaraan gender pada 100 ibu-ibu di Jakarta.

Sales Director PT Uni-Charm Indonesia, Sri Haryani menuturkan, Unicharm memiliki misi untuk mewujudkan masyarakat simbiosis = social inclusion, yaitu masyarakat sejahtera yang merasa setara.

“Hingga saat ini kami telah melakukan berbagai kegiatan Perusahaan baik di dalam maupun luar untuk mencapai tujuan tersebut,” katanya.

Misi kesetaraan ini juga tergambar dalam perusahaan. Unicharm memberikan kesempatan yang sama bagi karyawan laki- laki dan perempuan untuk mengembangkan karirnya.

“Lebih dari 50% karyawan kami adalah perempuan,” imbuhnya.

Komentar
paper plane

Berita Terkait
    Berita Terkait