URnews

Bendera Putih, Cara Warga Malaysia Minta Bantuan di Tengah Lockdown

Alwin Jalliyani, Kamis, 8 Juli 2021 12.09 | Waktu baca 2 menit
WhatsApp ShareFacebook ShareTwitter ShareLinkedin Share
Bendera Putih, Cara Warga Malaysia Minta Bantuan di Tengah Lockdown
Image: Bendera putih yang di pasang di rumah warga Malaysia. (Twitter/Zuraida_my)

Jakarta – Fenomena unik saat lockdown terjadi di Malaysia, apabila masyarakat memerlukan bantuan, mereka dapat mengibarkan bendera putih. Kampanye #benderaputih digaungkan di media sosial untuk membantu sesama. Momentum lockdown dijadikan ajang meningkatkan solidaritas antar warga.

Seperti kisah Hadijah Neamat (73), warga Malaysia yang tinggal di wilayah padat penduduk Petaling Jaya, Selangor. Ia tinggal bersama suami, Mohd Rusni Kahman (59), seorang disabilitas yang kehilangan pekerjaan tahun lalu. 

Hadijah menggantung kain putih di jendela rumah. Tak lama berselang, tetangganya datang membawakan makanan dan barang kebutuhan lainnya.

"Saya pikir orang luar yang akan datang membantu, seperti orang kaya, menteri, atau orang penting," kata Hadijah, dikutip dari Reuters.

"Ternyata tetangga sekitar yang datang. Mereka mengatakan 'Kami adalah tetangga. Jika seseorang memasang bendera putih, tentu saja kami perlu khawatir'," sambungnya.

Menanggapi viralnya #benderaputih di Malaysia, tetangga, pengusaha, politisi, hingga selebriti turun tangan memberikan donasi. Beberapa organisasi relawan melakukan inisiatif untuk menghimpun donasi dan menyalurkannya kepada yang membutuhkan.

“Memasang bendera putih di rumah memerlukan keberanian, karena semua orang akan tahu bahwa kamu kesulitan,” ujar salah seorang anggota parlemen Malaysia, Maria Chin Abdullah kepada Reuters.

Maria menambahkan bahwa gerakan ini merupakan hal positif yang sangat dibutuhkan. Negara tidak bisa memperhatikan semua orang, simbol bendera putih dapat membantu pemerintah mengjangkau yang membutuhkan.

Pemerintah Malaysia sudah menerapkan lockdown sejak 1 Juni 2021. Total kasus COVID-19 di Negeri Jiran tercatat lebih dari 785.000 kasus. Kebijakan ini tentu sangat berdampak bagi masyarakat yang mendapat penghasilan harian. 

Komentar
paper plane

Berita Terkait
    Berita Terkait