URnews

Berbagi Kekuasaan dengan Adik, Kim Jong Un Dikabarkan Koma

Griska Laras, Senin, 24 Agustus 2020 15.56 | Waktu baca 2 menit
WhatsApp ShareFacebook ShareTwitter ShareLinkedin Share
Berbagi Kekuasaan dengan Adik, Kim Jong Un Dikabarkan Koma
Image: Kim Jong-un KCNA

Jakarta - Pemimpin tertinggi Korea Utara, Kim Jong Un, kembali diterpa rumor tak sedap. Penguasa Kerajaan Hermit ini dikabarkan dalam kondisi koma setelah menyerahkan sebagian tugas dan kekuasaannya kepada sang adik, Kim Yo-jung.

Klaim ini disampaikan mantan penasehat kepresidenan Korea Selatan di era kepemimpinan Kim Dae-jung, Chang Song Min.

"Menurut saya dia (Kim Jong Un) sedang koma, tapi masih hidup. Struktur suksesi lengkap belum terbentuk, jadi Kim Yo-jong dikedepankan karena kekosongan kekuasaan tidak bisa dipertahankan dalam waktu yang lama," kata Chang Song Min kepada Yonhap.

Pernyataan yang disampaikan Chang Song-min ini bukan tanpa alasan. Dia menjadikan keputusan Kim Jong Un menyerahkan sebagian kekuasaannya kepada sang adik sebagai dasar klaimnya.

Chang Song-min sendiri mengaku mendapat kabar soal kondisi kesehatan Kim Jong Un ini dari seorang informan di Cina. Dia lalu merinci pengalamannya sendiri di kantor kepresidenan untuk mendukung kebenaran klaimnya.

Melalui media sosialnya, Chang menyebut nggak ada pemimpin Korea Utara yang mau membagi otoritasnya kepada orang lain, kecuali dia dalam kondisi sangat sakit.  Tak berhenti di sana, Chang mengulangi lagi klaim sebelumnya yang mengatakan Kim Jong Un tidak bisa memerintah karena sedang terbaring di tempat tidur.

Selain itu dia juga mengklaim bahwa semua foto Kim yang dirilis Korea Utara beberapa bulan terakhir palsu. Lebih jauh, politikus yang pernah menjabat sebagai sekretaris urusan politik ini bersikeras bahwa Kim Yo-jong bukan pengganti Kim Jong Un meskipun ada restrukturisasi kekuasaan.

Sementara itu, Badan Intelijen Seoul menyampaikan Kim Jong Un nampaknya sudah mengarahkan anggota parlemen dalam pertemuan tertutup tentang sistem pemerintahan baru. Dalam pertemuan itu dia  berbagi otoritas dan tanggung jawab dengan beberapa orang yang paling dipercaya.

Namun Badan Intelijen Seoul mengatakan perubahan struktur pemerintahan ini tidak ada kaitannya dengan masalah kesehatan Kim Jong Un.

Dalam pertemuan tertutup dengan anggota parlemen, Badan Intelijen Nasional mengatakan peralihan kekuasaan dilakukan untuk 'meredakan stres'  dan menghindari kesalahan jika terjadi kegagalan kebijakan.

"Kim Yo Jong, wakil direktur departemen pertama dari Komite Pusat Partai Pekerja, mengarahkan urusan negara secara keseluruhan berdasarkan delegasi," kata Chang Song-min seperti dikutip Yonhap.

Sebelumnya Kim Jong Un juga pernah dikabarkan koma setelah melakukan operasi jantung. Rumor ini dibantah dengan kemunculan Kim di depan publik di beberapa kesempatan.
 Namun masih banyak pihak yang curiga dengan kondisi kesehatan Kim Jong Un, mengingat dia hanya muncul beberapa kali. 

Komentar
paper plane

Berita Terkait
    Berita Terkait