URstyle

Beredar Konsumsi Vitamin C 1000 Mg 3 Jam Sekali, Ini Penjelasan dr Tirta

Eronika Dwi, Rabu, 30 Juni 2021 15.17 | Waktu baca 2 menit
WhatsApp ShareFacebook ShareTwitter ShareLinkedin Share
Beredar Konsumsi Vitamin C 1000 Mg 3 Jam Sekali, Ini Penjelasan dr Tirta
Image: Ilustrasi Vitamin C. (Pixabay/ivabalk)

Jakarta - Kasus positif COVID-19 yang terus meningkat di Indonesia membuat sebagai masyarakat waswas.

Berbagai cara pun dilakukan, seperti menerapkan protokol kesehatan (prokes), berolahraga makan-makanan yang bergizi, hingga mengonsumsi Ascorbic acid atau vitamin C.

Namun, mengonsumsi vitamin C atau vitamin lainnya tidak boleh sembarang digunakan, Urbanreaders!

Belakangan ini, beredar informasi bahwa mengonsumsi 1 gram (1000 mg) vitamin C tiap 3 jam sekali mampu menambah imun guna mencegah terpapar COVID-19.

Informasi itu pun langsung dibantah dokter Tirta Mandira Hudhi. Ia secara tegas mengatakan bahwa informasi tersebut tidaklah benar alias hoax.

Menurut dokter Tirta, vitamin C maksimal dikonsumsi 200 mg per harinya dan sebaiknya didapat dari buah-buahan.

"Vitamin C itu maksmimal sudah 200 mg per hari, dari buah cukup," kata dokter Tirta saat dihubungi Urbanasia, Rabu (30/6/2021).

Meski begitu, dokter Tirta menyebut, konsumsi vitamin C 1000 mg tidak apa-apa asalkan tidak berlebihan.

Sebab, dokter Tirta melanjutkan, tubuh kita hanya mampu mengolah 200 mg hingga 500 mg vitamin C, sementara sisanya dibuang melalui urin.

"Vit-C 1000 mg bagus kalo nggak berlebihan, karena tubuh toleransinya 200 mg - 500 mg, sisanya ya dibuang lewat urin," tuturnya.

Dapat Mengganggu Fungsi Ginjal

1625040801-Ilustrasi-Gangguan-Ginjal.jpgSumber: Ilustrasi Gangguan Ginjal. (Freepik/shayne_ch13)

Nah, dokter Tirta menjelaskan, mengonsumi vitamin C yang berlebihan tidak baik untuk lambung dan dapat menganggu fungsi ginjal.

"Kalau kebanyakan bisa fatal. Nggak bagus buat lambung sama ginjal. Kebanyakan akan menganggu fungsi ginjal," jelas dokter Tirta.

Hal yang Perlu Diperhatikan Lainnya

Dihubungi secara terpisah, dokter Muhammad Afif pun tidak menganjurkan mengonsumsi vitamin C secara berlebih. Pun, jika dikonsumsi bersamaan dengan obat-obat lain.

"Vitamin C yang digunakan bersamaan dengan obat-obat lain dapat menimbulkan reaksi tertentu," kata dokter Afif kepada Urbanasia.

Reaksi tertentu yang bisa dialami jika mengonsumsi vitamin C bersamaan dengan obat-obat lain, di antaranya:

1. Menurunkan efek obat kemoterapi, obat golongan statin, niacin (vitamin B3), serta warfarin.
2. Menurunkan efektivitas pil KB dan fluphenazine.
3. Menurunkan efektivitas vitamin C jika dikonsumsi dengan aspirin.
4. Meningkatkan risiko keracunan zat besi terhadap jantung, jika dikonsumsi dengan obat deferoxamine.

"(Pokonya) hati-hati. Sebaiknya (vitamin C) tidak dikonsumsi setiap hari," tutup dokter Afif. 

Komentar
paper plane

Berita Terkait
    Berita Terkait