URtrending

Beri Ruang Seniman, Rumah Dinas Ganjar Disulap Jadi Panggung Pertunjukan

Nunung Nasikhah, Selasa, 5 Mei 2020 11.40 | Waktu baca 3 menit
WhatsApp ShareFacebook ShareTwitter ShareLinkedin Share
Beri Ruang Seniman, Rumah Dinas Ganjar Disulap Jadi Panggung Pertunjukan
Image: Humas Pemprov Jateng

Semarang – Selama bulan Ramadan ini, rumah dinas Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo menjadi panggung pertunjukan bagi berbagai seniman

Panggung pertunjukan tersebut digelar dengan tetap menerapkan pembatasan sosial dan fisik guna mengantisipasi meluasnya penyebaran COVID-19.

"Awalnya saya ngobrol dengan para seniman, saya berpikir bagaimana nasib kawan-kawan? Ya sudah manggung saja, kita pentas live streaming, tempatnya di lapangan basket rumah dinas," kata Ganjar di Semarang, sebagaimana dikutip dari Antara (5/5/2020).

Ganjar mengatakan, dibukanya rumah dinas Gubernur Jateng sebagai salah satu ruang pertunjukan alternatif ini bertujuan agar para seniman tetap bisa berkreasi di tengah pandemi COVID-19.

Hal tersebut karena sebelumnya Ganjar mendapat banyak aduan dari seniman yang tidak bisa manggung.

Kegiatan yang diberi label "Panggung Kahanan, Mositifi COVID-19" itu, menurut Ganjar, bakal digelar seminggu tiga kali, yakni pada Senin, Rabu dan Jumat.

Untuk pertunjukan perdana, Konde, perupa asal Kota Semarang yang bakal mengawali aksi. Setelahnya ada kelompok musikalisasi puisi Paradoks dari Kabupaten Kendal, Kelompok Tari dari Semarang, Direktur Hysteria Adin Khoiruddin dan stand up komedi oleh Ipin.

Melalui kegiatan tersebut, Ganjar ingin, para seniman tetap berkreasi, tidak pernah patah hati, dan tidak patah semangat.

Ganjar juga beberapa kali diajak terlibat dalam acara-acara langsung oleh para seniman, namun terhenti karena adanya pandemi COVID-19.

"Ini semuanya serba gotong royong dan spontan, malah teman-teman artis nasional ingin diundang. Kayaknya sekali-kali bisa berkolaborasi agar menyemangati teman-teman untuk tetap berkarya," kata Ganjar.

1588653732-rumahdinas.jpg

Ganjar (belakang) saat saksikan pertunjukan Panggung Kahanan, Mositifi COVID-19. (Humas Pemprov Jateng)

Ganjar juga berpesan, untuk yang sedang nonton di rumah kita tidak boleh mati gaya karena karya, inovasi, serta kreasi itu harus ditunjukkan.

"Dengan cara itu, semua orang bisa meniru cara kawan-kawan seniman yang mencoba untuk bertahan dan menghibur," ujar Ganjar.

Sementara itu, Direktur Hysteria Adin Khoiruddin membeberkan beberapa jurus yang bisa dilakukan oleh para seniman di tengah pandemi COVID-19.

"Beberapa minggu terakhir saya banyak beraktivitas online. Kita mesti social distancing karena di tengah pandemi festival-festival tidak ada. Biasanya orang menggelar festival karena tidak ada waktu untuk mencari hiburan dan berkumpul, akhirnya festival jadi tujuan," paparnya.

Kendati demikian, menurut Adin, ketika di tengah pandemi ini semua pihak, termasuk seniman, dipaksa mengubah perilaku dari manual ke digital.

Kata Adin, kondisi saat ini sama halnya dengan masa pengumpulan tugas yang selesai ataupun tidak harus dikumpulkan.

"Beberapa waktu lalu Afrizal Malna dan beberapa seniman lain telah menggelar pertunjukan online, hari ini Mas Ganjar memberikan ruang agar kita bereksperimen menggunakan media sosial untuk membikin sesuatu,” ucapnya.

“Kita mendapatkan tantangan estetika itu seperti apa? Ada percepatan yang mesti kami atasi. Yang paling penting, kita tidak menyerah terhadap keadaan,” pungkasnya.

Komentar
paper plane

Berita Terkait
    Berita Terkait