URnews

Bersama RSUA, ITS Ciptakan Lampu LED IUV untuk Sterilisasi Ruang Isolasi COVID-19

Nunung Nasikhah, Kamis, 30 April 2020 11.00 | Waktu baca 2 menit
WhatsApp ShareFacebook ShareTwitter ShareLinkedin Share
Bersama RSUA, ITS Ciptakan Lampu LED IUV untuk Sterilisasi Ruang Isolasi COVID-19
Image: its.ac.id

Surabaya – Untuk mempercepat penanganan pandemi coronavirus disease (COVID-19) di Indonesia, banyak inovasi teknologi yang mulai dikembangkan.

Salah satunya oleh Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) yang belum lama ini merancang lampu ruang isolasi LED 405nm IUV hasil kerja sama dengan Rumah Sakit Universitas Airlangga (RSUA).

Sesuai namanya, lampu IUV tersebut bekerja dengan mengeluarkan sinar yang memiliki panjang gelombang sebesar 405 nanometer (nm) dan diklaim lebih aman bagi manusia.

Dengan lampu IUV tersebut, petugas dapat melakukan sterilisasi ruangan isolasi tanpa harus mengosongkan pasien-pasien COVID-19 yang berada di dalamnya, guys.

Dosen Departemen Fisika ITS, Endarko MSi PhD menjelaskan bahwa lampu IUV ini termasuk kategori hemat energi. Menurutnya, jika digunakan secara terus menerus, lampu tersebut hanya memerlukan daya listrik sebesar 40 watt.

“Lampu ini juga bisa bertahan sampai dengan 50 ribu jam,” kata Endarko, seperti dikutip dari website resmi ITS (30/4/2020).

Di samping itu, kata Endarko, lampu tersebut juga telah dimodifikasi dengan menyeimbangkan sinar yang dipancarkan.

1588215672-ITS3.jpeg

Endarko MSi PhD saat menjelaskan cara kerja lampu LED IUV rancangannya untuk mensterilisasi ruang isolasi dari virus corona (its.ac.id)

Awalnya, sinar yang dipancarkan lampu tersebut berwarna violet, sehingga berpotensi membuat pusing. Namun dengan adanya modifikasi lampu penyeimbang, dapat sinar yang dihasilkan menjadi lebih nyaman untuk penglihatan manusia.

Menurut Endarko, saat ini, ITS telah menciptakan sebanyak 15 unit lampu LED IUV yang rencananya akan langsung digunakan di selasar RSUA. Proses pembuatannya pun tidak memakan waktu yang lama.

“Namun, keberadaan komponen yang masih jarang di Indonesia menjadi salah satu kendalanya,” ujar Endarko.

Sementara itu, Wakil Rektor IV ITS Bidang Riset, Inovasi, Kerjasama, dan Hubungan Internasional, Bambang Pramujati, ST, MSc, Eng, PhD menyatakan bahwa pada prinsipnya, lampu IUV ini hampir sama dengan Robot Violeta ITS yang juga digunakan untuk sterilisasi.

“Selain lebih aman digunakan, lampu IUV ini juga mudah dipasang permanen di plafon-plafon ruangan,” jelas Bambang.

Hal tersebut dinilai sangat efektif karena dapat melakukan sterilisasi terus menerus dan tidak memerlukan isi ulang seperti cairan disinfektan.

Di samping itu, lampu IUV ini juga tidak meninggalkan noda atau residu pada area yang disterilkan, sehingga tidak mengganggu kebersihan ruangan.

Komentar
paper plane

Berita Terkait
    Berita Terkait