URnews

Berulang Kali Langgar Kebijakan, Facebook Hapus Akun QAnon

Kintan Lestari, Selasa, 11 Agustus 2020 15.33 | Waktu baca 2 menit
WhatsApp ShareFacebook ShareTwitter ShareLinkedin Share
Berulang Kali Langgar Kebijakan, Facebook Hapus Akun QAnon
Image: Ilustrasi Facebook. (Freepik)

Jakarta - Guys, kalian tahu QAnon, kan? Itu loh grup yang postingannya tentang teori konspirasi.

Untuk lebih jelasnya, grup tersebut mengklaim kalau tokoh pemerintah, pebisnis, publik figur, dan media yang merupakan predator anak, tengah melancarkan perang rahasia melawan Donald Trump karena sang presiden ingin memberantas oknum-oknum tersebut.

Nah, karena 'membuat resah' dengan teori konspirasinya, Facebook akhirnya menutup akun QAnon pada Selasa, 4 Agustus kemarin.

Grup Facebook yang bernama Official Q/Qanon itu memiliki hampir 200.000 anggota di dalamnya.

Diwartakan Reuters, juru bicara Facebook yang enggan menyebutkan namanya mengatakan, QAnon dihapus karena melanggar kebijakan perusahaan berupa misinformasi, bullying, ujaran kebencian, dan pelecehan.

Facebook mengikuti jejak Twitter dan TikTok yang sudah lebih dulu menindak konten-konten dari grup ini di platform mereka.

Twitter melarang 7000 akun dan mengatakan akan memblokir tautan terkait QAnon, sementara TikTok menghapus hashtag yang berkaitan dengan QAnon.

Sebelum resmi menutup grup Official Q/Qanon yang berjumlah 200 ribu anggota, pada bulan April, Facebook menghapus beberapa grup dan halaman yang mempromosikan QAnon karena terlibat dalam 'perilaku tidak autentik yang terkoordinasi'.  

Perusahaan tersebut mengatakan mereka telah menghapus lima halaman, 20 akun, dan enam grup yang terhubung ke individu yang terkait dengan jaringan QAnon yang diketahui menyebarkan teori konspirasi.

Kemudian di bulan Mei, Facebook telah menghapus grup QAnon yang lebih kecil karena menyebarkan informasi palsu tentang virus corona.
 
FBI tahun lalu bahkan menunjuk QAnon sebagai potensi ancaman ekstremis domestik.

Komentar
paper plane

Berita Terkait
    Berita Terkait