URnews

Bikin Haru! Petugas Medis 7 Jam Tak Lepas Hazmat Demi Pasien COVID-19

Shelly Lisdya, Kamis, 24 Juni 2021 08.43 | Waktu baca 2 menit
WhatsApp ShareFacebook ShareTwitter ShareLinkedin Share
Bikin Haru! Petugas Medis 7 Jam Tak Lepas Hazmat Demi Pasien COVID-19
Image: Ilustrasi petugas medis. (Freepik)

Jakarta - Sejak sepekan terakhir, kasus COVID-19 Indonesia terus naik hingga 92 persen. Akibatnya bed occupancy ratio (BOR) atau keterisian rumah sakit rujukan pasien COVID-19 di beberapa daerah penuh.

Banyaknya jumlah pasien yang berdatangan dan mengantre ke rumah sakit untuk mendapat pelayanan ternyata membuat petugas medis kewalahan.

Salah satunya adalah pegawai IGD di salah satu rumah sakit. Pengguna Twitter @markawi007 membagikan kisah rekan kerjanya yang setiap hari rela memakai alat pelindung diri (APD) atau hazmat. 

"Ini potret seorang perawat di IGD tempat saya bekerja. Doi biasa dipanggil Pentol. Shift sore 7 jam full pake hazmat, karena ada TUJUH pasien COVID-19 yang tidur di ruang IGD yang BELUM standar sebagai IGD Isolasi. Kenapa tidak dirujuk? FULL BOSS!!" tulisnya seperti dikutip Urbanasia, Rabu (23/6/2021).

Pria yang diketahui bernama Dimas ini juga mengatakan bahwa semua ruang isolasi di tiga daerah sekitar kotanya juga full pasien COVID-19.

Ia juga menceritakan jika kondisi petugas medis seperti Pentol dan lainnya harus menahan lapar, haus hingga buang air kecil. Dimas pun menampik tudingan jika upah bulanan petugas medis yang menangani pasien COVID-19 tinggi.

"Semua ruang isolasi di 3 kabupaten terdekat sudah FULL! Pentol nahan kencing, lapar, sampe pantatnya gatal gara-gara keringet juga ditahan! Kan gajinya besar, bosque?! Sorry to say, gaji pegawai toko bapak saya lebih besar dari Pentol. Ini beneran," ungkapnya.

"Tapi dia tetep rela pake hazmat begitu selama 7 jam. Juga rela menerima pasien Covid di IGD yang tidak memiliki tekanan negatif, karena memang rumah sakit kami bukan rujukan covid (DAN SUDAH PASTI NGGAK DAPET INSENTIF, CATAT!) Kan memang tugas nakes, bosque?! BUKAN!" lanjutnya.

Apa yang dilakukan Pentol, lanjutnya, bukan semata karena tugas dan amanahnya sebagai seorang perawat. Melainkan tugasnya untuk melindungi keluarganya dari bahaya virus corona. Ia juga tak berhenti mengingatkan bahwasanya COVID-19 memang nyata adanya.

"Teman saya rela begini bukan karena tugasnya sebagai nakes! Tapi karena memang sudah tugas dia melindungi anak, istri, dan orang tuanya di rumah supaya tidak tertular penyakit," ungkapnya.

"Teman-teman, covid itu ada. Jangan sombong hanya karena kita sehat hari ini," tandasnya.

Hingga berita ini dimuat, Urbanasia telah mencoba menghubungi @markawi007 untuk meminta izin mengunggah kisah perjuangan seorang petugas medis dalam merawat pasien COVID-19. Namun, pihak yang bersangkutan belum merespon.

Komentar
paper plane

Berita Terkait
    Berita Terkait