URtainment

Bikin Konten Prank, Muhammad Fatah: Lucinta Luna itu Mesin ATM Gue

Shelly Lisdya, Selasa, 26 Oktober 2021 21.14 | Waktu baca 3 menit
WhatsApp ShareFacebook ShareTwitter ShareLinkedin Share
Bikin Konten Prank, Muhammad Fatah: Lucinta Luna itu Mesin ATM Gue
Image: Lucinta Luna yang mengaku seorang laki-laki bernama Muhammad Fatah di YouTube Boy William. (YouTube Boy William)

Jakarta - Lucinta Luna akhirnya menyatakan jika dirinya adalah sosok laki-laki bernama Muhammad Fatah. Bahkan, dia juga membeberkan alasannya menjadi transgender.

Muhammad Fatah dalam YouTube Boy William pada Selasa (26/10/2021), Muhammad Fatah selama beberapa tahun ini mengaku menikmati peran Lucinta Luna hanya untuk menarik rezeki dan mengembangkan kariernya di dunia hiburan.

"Lucinta Luna itu mesin ATM gue, karena sosok Lucinta Luna itu bisa dijadikan cantik. Dia itu lucu, apapun yang berkaitan dengan Lucinta Luna itu duitnya masuk. Gue dapat uang itu," terangnya.

Hanya saja, dalam peran Lucinta Luna, Muhammad Fatah mengaku capek dan tertekan akibat ancaman netizen yang menyudutkan jika dirinya adalah sosok laki-laki dan harus membuat pernyataan ke publik.

"Jujur selama aku jadi dia aku tertekan, ada rasa kayak ketakutan juga. Dibully, diancam, ya sudah sih lu ngaku gitu mau sampai kapan. Jujur, gue capek," ungkap dia.

Tak hanya itu, dalam wawancara tersebut, Fatah mengaku alasan dirinya menjadi sosok yang feminim karena pengaruh lingkungannya.

"Kenapa dulu ingin berubah jadi perempuan?" tanya Boy William.

"Karena saudara gue kebayakan perempuan, ditambah lagi tetangga gue itu perempuan semua. Gue dari kecil ngerasa kok bisa ya gue kemayu gini, gue ngerasa cengeng, terus pas tonjok-tonjokan sama cowok pulangnya gue nangis ngadu ke emak gue. Nyokap gue tahu kalau gue kemayu," jelas Lucinta Luna alias Muhammad Fatah.

"Terus SMA gue masuk STM, di situ gue ketakutan karena mulai kecil gue kemayu dan sering di-makeup-in. Karena dari kecil gue benar-benar imut, ganteng. Sering dimakeup sama kakak gue, dari situ sih kebawa," lanjutnya.

Komentar
paper plane

Berita Terkait
    Berita Terkait