URtainment

Bikin Haru, Boy William Ungkap Sisi Lain Kehidupan Badut Jalanan

Itha Prabandhani, Minggu, 27 Juni 2021 16.22 | Waktu baca 3 menit
WhatsApp ShareFacebook ShareTwitter ShareLinkedin Share
Bikin Haru, Boy William Ungkap Sisi Lain Kehidupan Badut Jalanan
Image: Boy William bersama seorang badut jalanan (Boy WIlliam/YouTube)

Jakarta - Urbanreaders pastinya pernah melihat aksi pekerja jalanan yang menjadi badut demi mencari nafkah, kan? Biasanya mereka terlihat di pinggir jalan atau di lampu merah dengan kostum badut yang mencolok lengkap dengan wig dan riasan wajah atau topeng yang selalu tersenyum.

Tapi, di balik senyumannya yang tak pernah pudar, apakah para badut jalanan ini juga tersenyum di dalam hatinya?

Melalui unggahan di kanal YouTube-nya, Boy William mengisahkan kehidupan sehari-hari para badut jalanan yang kerap dilihatnya mondar-mandir sepanjang jalan hingga larut malam. Ketika pertama disapa oleh Boy, badut itu tampak menunduk malu dan bahkan menghindar karena takut. Namun, kemudian badut bernama Ali tersebut, mau menceritakan kehidupannya sehari-hari sebagai badut jalanan.

Boy kemudian mendatangi tempat tinggal Ali di sebuah bangunan tua yang tampak tak terawat. Setiap malam, Ali tidur hanya beralaskan papan triplek tipis. Ali mengaku terpaksa menjalani kehidupan seperti ini karena penghasilannya yang tidak menentu sebagai badut jalanan.

"Kerja badut ngapain?" tanya Boy. "Jalan. Sampai ada yang ngasih," jawab Ali dikutip dari kanal YouTube Boy William, Jumat (25/6/2021). Ali mengaku tak berani meminta-minta karena takut jika ada yang memarahinya. Dia juga menghindari keramaian karena malu.

Ali mengisahkan bahwa uang yang didapatnya setiap hari sangat sedikit, yaitu hanya Rp 6.000. Tak jarang, Ali bahkan sama sekali tidak mendapatkan uang, sehingga mau tak mau harus berpuasa.

Ia juga mengaku tak mempunyai kemampuan lain, sehingga tidak mencoba menggeluti pekerjaan lain.

"Sebenernya aku malu jadi badut. Sebenarnya kayak rendah banget. Karena enggak ada lagi, bingung mau cari (kerjaan) apa lagi," ungkap Ali.

Ali juga selalu menutup wajahnya dengan topeng karena tak ingin ada orang yang mengenalinya.

"Lebih nyaman pakai topeng, karena enggak ada yang tahu dan enggak ada yang ngelihat. Biar aku sendiri aja yang ngejalanin," ucapnya.

Boy sempat terkejut dengan pengakuan Ali yang mengatakan bahwa ia belum pernah sama sekali masuk ke minimarket. Karena itu, Boy pun mengajak Ali berbelanja kebutuhan di minimarket terdekat.

"Ayo aku ajak kamu ke minimarket. Ayo jangan malu," kata Boy.

Saat memasuki minimarket, Ali terlihat malu karena banyak orang yang memperhatikannya. Namun, Boy berusaha membesarkan hati Ali dengan mengatakan bahwa ia pun sering menjadi pusat perhatian.

"Orang-orang pada ngelihatin, ya enggak apa-apa kan kamu badut. Aku juga dilihatin, aku kadang-kadang hidupnya merasa seperti badut juga. Kita sama-sama badut, bedanya kamu pakai topeng," kata Boy.

Di minimarket, Ali mengatakan bahwa ia ingin membeli susu untuk anaknya. Boy langsung mengambil sejumlah kotak susu dari rak minimarket.

"Susu SGM yang gede, enggak apa-apa buat stok di rumah. Harus berani ya. Ini aku kasih kamu uang biar kamu yang bayar. Jangan malu ya," kata Boy.

Boy juga bertanya kepada Ali soal harapannya pada masa depan anaknya. Sambil terharu, Ali menjawab bahwa ia hanya ingin anaknya tidak menjadi seperti dirinya kelak.

"Aku ingin anakku jangan kayak bapaknya. Takut dia malu, di sekolah dihina orang, diomongin orang," pungkas Ali.

Komentar
paper plane

Berita Terkait
    Berita Terkait