Beautydoozy

Bikin Ngeri, Begini Gambaran Bahayanya Kanker Kulit!

Kintan Lestari, Kamis, 17 November 2022 13.11 | Waktu baca 2 menit
WhatsApp ShareFacebook ShareTwitter ShareLinkedin Share
Bikin Ngeri, Begini Gambaran Bahayanya Kanker Kulit!
Image: Ilustrasi melanoma. (Freepik)

Jakarta - Nggak cuma tubuh saja yang perlu dirawat supaya tetap sehat, kulit juga. Salah satu caranya yaitu dengan menggunakan sunscreen atau tabir surya.

Sunscreen akan melindungi kulitmu dari bahaya sinar UVA dan UVB. Maka dari itu, kamu wajib pakai sunscreen tak peduli cuaca apa pun. Kalau kamu tidak pakai sunscreen, akan ada banyak masalah kulit yang menimpamu akibat sinar matahari, salah satunya kanker kulit.

Kamu mungkin sudah sering mendengar soal kanker kulit. Tapi apakah kamu tahu apa yang terjadi di dalam jaringan kulit sehingga akhirnya berkembang menjadi kanker kulit?

Ketua Perhimpunan Dokter Spesialis Kulit dan Kelamin (PERDOSKI) Cabang Jakarta Dr Danang Triwahyudi mengungkap gambaran terkait kanker kulit.

"Kita tahu punya sel kanker. Bagaimana dia (sel kanker) tidak terjadi karena memang ada sistem pertahanan tubuh kita mengeliminir sel tersebut. Kerusakan yang disebabkan oleh UV membuat si pertahanan tubuh juga terganggu sehingga sel-sel yang mengeliminir si sel kanker ini kemudian tidak bekerja dengan sempurna. Itu yang kemudian akan membuat sel kanker ini jadi berkembang biak," kata Danang dalam sebuah acara yang berlangsung di Le Meridien, Selasa (15/11/2022).

Disampaikan Danang, ada tiga jenis besar kanker kulit, yaitu Karsinoma Sel Basal, Karsinoma Sel Skuamosa, dan yang terakhir adalah Melanoma. Kanker kulit sendiri ditandai dengan munculnya luka yang tidak sembuh-sembuh. 

"Melanoma adalah kanker kulit yang paling ganas. Tapi memang kanker kulit ini kalau kita bisa dapatkan di stadium dini, itu bisa sembuh sempurna. Karena dia tidak menyebar ke tempat lain. Begitu dia sudah masuk melalui pembuluh darah, itu kemudian dia bisa menyebar ke tempat lain sehingga jadi prognosisnya menjadi lebih jelek. Kanker kulit itu kalau yang ringan bentuknya luka tidak sembuh-sembuh. Tapi kalau Karsinoma Sel Basal-nya hebat lukanya itu luka invasif, hanya di satu tempat tapi dia bisa menghancurkan struktur jaringan di bawahnya. Yang parah bisa sampai wajah bolong," jelas Danang.

Danang mengungkap kasus kanker kulit masih 10 besar lantaran orang Indonesia dianggap punya melanin yang cukup untuk melindungi kulit dari sinar matahari. Meski demikian, dia menyebut tren kanker kulit meningkat belakangan ini.

Maka dari itu, Danang menyarankan agar masyarakat melakukan deteksi dini kanker kulit agar kalau memang terkena bisa ditangani sedini mungkin.

"Salah satu yang kita kembangkan di Indonesia adalah screening atau deteksi dini dari kanker kulit. Itu bisa dilakukan setahun sekali. Caranya mudah karena hanya dengan wholebody screening. Jadi kita lihat kulit seluruh tubuh itu ada nggak lesi-lesi yang mencurigakan dengan alat yang disebut Dermoscopy, itu alat non-invasif hanya seperti mikroskop kecil. Nah, nanti kita bisa tentukan dari situ yang mana mencurigakan kita buang," tutupnya. 

 

Komentar
paper plane

Berita Terkait
    Berita Terkait