URnews

Bio Farma Sebut Harga Vaksin COVID-19 Sekitar Rp 200 Ribu

Eronika Dwi, Selasa, 13 Oktober 2020 15.15 | Waktu baca 2 menit
WhatsApp ShareFacebook ShareTwitter ShareLinkedin Share
Bio Farma Sebut Harga Vaksin COVID-19 Sekitar Rp 200 Ribu
Image: Ilustrasi vaksin corona. (Freepik/jcomp)

Jakarta - Direktur Utama PT Bio Farma (Persero), Honesti Basyir, memastikan harga vaksin corona (COVID-19) dari Sinovac di Indonesia sekitar Rp 200 ribu per dosisnya.

Pernyataan tersebut diungkap Honesti untuk menanggapi sekaligus membantah pemberitaan terkait kesepakatan Sinovac dengan Brasil.

Dalam pemberitaan itu, Sinovac disebut sudah menandatangani kontrak dengan Brazil yang akan menjual vaksin dengan harga 1,96 dollar US atau Rp 29 ribu per dosis.

"Informasi harga vaksin COVID-19 di Brazil, telah kami klarifikasi ke pihak Sinovac. Mereka sudah mengirimkan surat elektronik resmi ke Bio Farma yang memastikan bahwa informasi dalam pemberitaan tentang kontrak pembelian 46 juta dosis dengan nilai kontrak 90 juta dollar US dengan pemerintah Brazil tidak tepat, dan mengenai harga 1,96 dollar US per dosis pun tidak tepat,” jelas Honesti dalam keterangan resmi, Selasa (13/10/2020).

Menurut Honesti, biaya pengiriman tiap dosisnya hanya sekitar 2 dollar US atau sekitar Rp 29,5 ribu. Pihak Sinovac pun saat ini tengah menelusuri terkait informasi tersebut.

Honesti juga menjelaskan, ada beberapa faktor penentu harga vaksin COVID-19. Salah satunya bergantung pada investasi pada studi klinis fase tiga, terutama dalam uji efikasi dalam skala besar

"Demikian juga dengan penentuan harga di Indonesia, mengikuti prinsip–prinsip tadi. Dengan kata lain, skema pemberian harga vaksin COVID-19 ini, tidak dapat disamakan," papar dia.

Lebih lanjut, Honesti mengatakan, untuk menjaga dan menjamin kualitas vaksin COVID-19 mulai dari bahan baku dan lainnya, Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) akan terbang ke China guna melakukan visit audit proses pengembangan dan produksi vaksin corona di fasilitas Sinovac di Beijing, China.

Termasuk kunjungan LP POM MUI untuk melaksanakan audit halal.

BPOM akan memastikan fasilitas dan proses produksi vaksin COVID-19 di Bio Farma memenuhi standar Cara Pembuatan Obat yang Baik (CPOB)/Good Manufacturing Practice (GMP).

Kini, uji klinis fase 3 vaksin COVID-19 masih berjalan di minggu kedua Oktober 2020 ini.

Uji Klinis tahap 3 berjalan lancar dan belum ada dilaporkan Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (KIPI) serius akibat pemberian suntikan calon vaksin COVID-19.

Di sisi lain, data terakhir menunjukan sampai dengan tanggal 9 Oktober 2020, ada 843 relawan yang sudah mendapat penyuntikan kedua, dan 449 relawan dalam tahap pengambilan darah pasca penyuntikan kedua/masuk periode monitoring.

Menurut Honesti, pihaknya saat ini berkomitmen mendukung upaya pemerintah menghadirkan vaksin COVID-19 dengan harga yang terjangkau agar dapat memberi perlindungan bagi masyarakat Indonesia.

Komentar
paper plane

Berita Terkait
    Berita Terkait